"WOOO...jelas lah, mantap-mantap pokoknya," heboh Fajar yang membuat gelar tawa sahabatnya semakin pecah. Beda dengan Senja, cewek tersebut hanya diam tak mengerti. Obrolan para cowok ini sulit di tangkap oleh daya pikirnya.
"Bahas apa sih?" tanya Senja dengan polos.
"Enggak. Bukan apa l-apa," kata Fajar. Namun Bara, ia tersenyum jahil melihat Fajar.
"Ah, masa sih Boss. Senja yang cantik, emang lo gak tau apa yang kita omongin tadi?" ujar Bara yang dibalas gelengan kepala oleh Senja.
"Jadi gini, sebagai cowok normal kita itu---"
"Diem Bar! Dia masih polos," potong Fajar sambil membungkam mulut Bara.
"Nah lo, mampus tuh buaya. Ngajarin anak orang yang enggak-enggak mulu," celetuk Malvin. Tanpa intropeksi.
"Ya kan gue cuma ngasih tau Vin, lo juga ngaca! Ngatain gue buaya, padahal kita sama," kata Bara sembari merangkul Malvim dari samping.
"Bangga banget lo berdua kalo jadi buaya," kata Angga, sarkas.