Senja turun dari motor Fajar dengan sedikit lemas. Badan Senja terasa lelah hari ini. Fajar menggandeng tangan Senja untuk masuk ke cafe tersebut dan memesan makanan. "Duduk disana," perintahnya. Senja mengikuti arah tunjuk Fajar.
"Makan," kata Fajar sambil menyodorkan steak daging pada Senja.
Senja memakan sedikit dan meminum air mineral yang Fajar berikan. "Kenapa lo bisa sama Rafel tadi?" tanya Fajar mengintrogasi.
"Gue tadinya mau beli es krim trus ada yang ikutin gue dari belakang. Jadi, ya gitu," ujar Senja. Fajar berdecak kesal,
"Lain kali hati-hati. Nyusahin gue aja lo," ketus Fajar.
"Maaf," lirih Senja. Fajar mendengus sebal dan menatap Senja lekat.
"Mana ponsel lo?"
"Buat apa?" tanya Senja balik.
"Siniin cepet!" geram Fajar.
Senja memberikan ponselnya pada Fajar. Dengan cekatan, Fajar membuka layar ponsel Senja yang kebetulan tidak di kunci. Fajar mengetikkan nomornya, membuat Senja sedikit heran. Setelah itu, Fajar memberikan ponsel Senja kembali.