Fajar menghentikan langkahnya ketika berada di depan kelas 12 MIPA 1, ia menangkap sosok perempuan sendiri di kelas itu. Fajar memasuki kelas tersebut dan duduk di samping perempuan itu. Dia Senja. "Ngapain masih di kelas?" tanya Fajar.
Senja mendongakkan kepalanya, saling beradu tatap dengan Fajar. "Gu...gue pusing," keluhnya.
"Udah tau pusing masih disini, pulang sana."
"Kalo tujuan lo kesini cuma mau marah- marah mending lo pergi. Bikin tambah pusing aja," kata Senja.
"Kaki lo masih sakit?"
"Udah lumayan sembuh," ketus Senja.
"Ayo, gue anter lo pulang," ajak Fajar.
"Beneran?" tanya Senja. Untuk memastikan.
"Ikut gue sekarang, sebelum gue berubah pikiran."
***
Fajar menurunkan Senja di depan gerbang rumahnya. Terlihat sepi dan tenang. "Makasih udah nganterin, mau masuk?" tawar Senja.
"Enggak perlu. Gue buru-buru, jangan lupa hoodie gue besok," kata Fajar.
"Iya macan!" ujar Senja.
"Apa lo bilang?!" suara Fajar naik dua oktaf.
