Jika kau memiliki satu kesempatan terakhir. Apa yang akan kau lakukan? Apakah kau akan mencoba mencari arti dalam kehidupanmu? Atau kau akan menunggunya, menunggu hingga waktu itu terhenti dengan sendirinya.
Dan ini adalah kesempatan terakhirku. aku tidak mau banyak berfikir, aku tidak tahu apakah ini akan berhasil atau tidak. Hanya saja, aku akan melakukannya, meskipun harus bercucuran keringat dengan terus mengambil langkah yang panjang seperti ini.
Aku menatap ke depan, matahari yang terik nampak begitu menyengat sekali. Aku kelelahan dan kehausan, seluruh persediaan air yang kumiliki rasanya menguap begitu cepat.
Aku mencoba melemparkan pandangan, aku tak dapat melihat apapun selain padang pasir. Lautan padang pasir yang luas dan terik. Keringatku mengucur semakin deras, aku mencoba membuntel selutuh tubuhku supaya tidak di masuki pasir, namun siapa yang menyangka hal itu hanya akan memperlambat perjalananku.
Matahari terang benderang, mungkin sudah beranak pinak, aku mencoba untuk terbiasa setelah seminggu berada di gurun pasir, namun sayangnya aku adalah orang asia yang sudah terbiasa dengan iklim tropis, sehingga cuaca ini membuatku begitu kewalahan setengah mati.
Mataku mulai berhalusinasi lagi melihat oasis, namun setelah aku melewati bukit gurun itu, aku malah menemukan apapun. Aku mungkin sudah dehidrasi akut, rasanya sudah tidak bisa berjalan lagi.
Pandanganku mulai buyar, aku melihat bayangaanku menjadi berkali kali lipat dan bergoyang. Aku kembali menatap ke depan namun kepalaku semakin terasa pusing. Padang pasir itu bergoyang - goyang menari - nari dengan suara angin ribut.
mungkin, kalian berfikir kenapa seorang gadis yang di diagnosa akan segera meninggal sebulan lagi pergi ke mesir, kenapa ia tidak tinggal saja di rumah sakit hingga akhir hayatnya.
kenapa?
karena aku ingin melakukan sesuatu yang kuinginkan, sesuatu uang seharusnya ku lakukan sejak dulu. ah rasanya aku ingin memutar waktu, namun sayangnya kehidupanku ini bukanlah cerita fiksi yang bisa di putar balikan seenaknya. kehidupanku begitu menyebalkan, begitu membosankan dan sudah seharusnya aku merubahnya.
Aku tahu aku berhutang banyak tahun untuk mengetahuinya, namu aku tidak mau memikirknya lagi. aku sudah mempertaruhkan banyak hal untuk hal ini dan audah tidak ada tempat untuk ragu lagi karen aku mungkin akan kehabisn banyak wktu.