Aku membentangkan tangan ku kesamping tapi aku tidak mendapati Ryu ada disamping ku. Perlahan ku buka mata ku dan memang benar Ryu sudah tidak ada di kamar. Dalam keadaan setengah sadar aku turun dari tempat tidur dan melangkah keluar walau mata ku hanya mampu terbuka setengah aku masih bisa melihat Ryu yang sedang sibuk memotong sayur didapur. Perlahan namun pasti aku mendekat kearahnya dan Ryu langsung memeluknya dari belakang. Punggung Ryu sudah menjadi alas yang empuk untuk ku menyandarkan wajah ku.
"Apa kau sudah lapar?." Tanya Ryu sambil tetap fokus memotong kentang untuk dijadikannya sup.
"Mmm …." Dengan suara serak aku menjawab Ryu dan merangkulkan tangan ku semakin erat kedadanya.
"Bisa kau tunggu sebentar lagi. Lima menit saja." Ryu menangkup punggung tangan ku yang melingkar tepat diatas dadanya.
"Mmm …." Ucap ku dengan masih setengah sadar.
"Tapi sebelum itu bisakah kau lepaskan pelukan mu sebentar saja."
"Mmm …." Aku menggeleng pelan diatas punggung Ryu.