"Sunny! …." Dari kejauhan Cecil sudah berteriak memanggil nama ku dan dengan kecepatan penuh dia berlari kearah ku.
Aku hanya menoleh kearahnya sambil menghela napas panjang melihat Cecil yang begitu bersemangat melihat ku.
Kaki ku hampir saja kehilangan keseimbangan karena menahan tubuh Cecil yang tiba-tiba saja langsung memeluk ku setelah habis berlari dengan penuh semangat. Walau begitu aku juga tidak bisa membohongi diri ku yang begitu teramat merindukan Cecil terlebih dengan mulutnya yang super cerewet. Aku membalas rangkulan Cecil dan memeluknya dengan erat.
"Sunny aku sangat merindukan mu …." Cecil merengek seperti anak kecil kepada ku.
"Iya … iya aku tahu." Ucap ku dengan santai.
"Apa kau tak merindukan ku Sunny?." Cecil melepaskan pelukannya dan menatap ku dengan wajah sedih yang tak sepenuhnya sedih.
Melihat wajah Cecil yang seperti ini membuat ku tidak tahan untuk menjahilinya. "Tidak." Jawab ku singkat.
