Aku masih tidak percaya bahwa yang didepan ku sekarang adalah Ryu. Setelah seharian kemarin dia terus mengabaikan ku dan sekarang dia tiba-tiba saja muncul di hadapan ku.
"Cuci muka mu dan setelah itu kita makan." Ucapnya dengan tangan yang masih sibuk menata meja makan.
Dan herannya aku menurut begitu saja, lebih tepatnya tubuh ku yang bergerak dengan sendirinya.
Setelah mencuci muka aku kembali ke dapur. Aku tak langsung duduk dan hanya berdiri di samping melihat Ryu yang sudah lebih dulu duduk.
"Apa kau tak ingin duduk." Dia menatap ku.
Meskipun itu hanya tatapan biasa tapi tetap saja aku merasa sedikit takut.
Tapi kenapa aku harus takut?. Setelah dia lebih memilih berbicara dengan wanita itu dan mengabaikan ku.