Ke esokan harinya salah satu mata – mata yang dikirim oleh Raja kembali ke Istana. Dia hendak melaporkan kematian rekannya dan juga laporan mengenai pasukan rahasia yang dibentuk oleh Mahapatih. Ia baru saja turun dari atas genteng di depan ruang kerja Raja, dan hendak masuk ke dalam. Namun bokongnya ditusuk dengan keris oleh Pangeran Wisnuwardhana.
"Wadiaawww,,!" teriak Sang mata – mata yang kesakitan.
"Rasakan itu, kau pasti datang untuk mencelakai ayah ku!".
"Ampun Yang Mulia, saya bukan ingin mencelakai Yang Mulia Raja, saya adalah orang Yang Mulia".
Mendengar ribut – ribut yang ada di luar pintu ruang kerjanya, Raja pun segera memeriksanya. Ia sangat terkejut melihat Putranya yang sedang menusuk bokong mata – mata yang dia kirim.
"Ya ampun ada apa ini?" Raja jadi kebingunan.
"Ayah, aku keren kan? Aku berhasil menangkap orang yang ingin mencelakai ayah", ucap Pangeran Wisnuwardhana dengan percaya diri.