Nina Bobo Pengiring Kematian.
.
.
.
.
DUNKCHELIST.
Pusat Observasi Serta Pengamatan Omega/Alpha.
Beo Yuen sejak tadi terus menerus mengucapkan kalimat faseh,menceritakan kejadian pembunuhan di Wilayah Armoerba tanpa ada yang terlewat sedikitpun.
" Yang-Helict dan aku melihatnya dengan jelas,kau harus percaya." Ucap Yuen memohon,tidak ingin semua kata yang ia keluarkan mereka anggap omong kosong.
Melihat wajah tuannya,Yang-Helict tidak kuasa menahan diri. Akhirnya wanita itu ikut membela kejelasan dari kejadian tersebut.
Hingga butuh beberapa waktu lama,Joehe tertarik, " Tikus Armoerba ya? Pantas saja populasi para Alpha di sana menurun drastis."
Joehe memperlihatkan grafik penduduk Armoerba,menunjukan sebuah angka awal di tahun kejayaan Cyirieha- Raja pertama hingga King Elban-Raja ke 7.
" Benar-benar menurun,dan sangat drastis." Jelas Joehe.
Yang-Helict sontak menghitung.
Jumlah korban yang di habiskan dalam sehari,membuat kedua bola mata wanita itu membulat sempurna, " M-mereka menghabiskan 50 Alpha dalam sehari?! Mustahil,para Alpha sangat kuat. Terlebih lagi golongan Dom,mereka tidak akan mudah di musnahkan begitu saja kan?"
Para Alpha Dom terlahir dengan ketahanan fisik luar biasa,layaknya memakai body armor.
Gaya bertarung mereka juga sengaja di asah sejak kecil,terkecuali Omega yang selalu di jadikan sebagai pengasuh rumah.
Joehe mengedikan bahu, " Sepertinya mereka orang-orang hebat,apa kalian masih mengingat rupa masing-masing?"
Yuen segera mengangkat tangan,melompat-lompat seperti anak TK saat di tanyai sebuah pertanyaan.
Namun setelah mengingat umur,ia segera menciut, " A-aku ingat,ada pria seumuran denganku dan sangat mirip seperti kucing putih. Dia tampan serta tinggi memiliki warna kulit putih pucat juga bola mata perak."
" Orang itu bersenandung saat membunuh,menyanyikan sebuah lagu seperti ... "
Yuen tidak tahu apa judul lagunya,jadi dia berfikir sejenak untuk memberi judul lagu tersebut.
Joehe mendesak, " Seperti apa? Lagu apa?"
" Umm ... Nina Bobo." Jawab pria manis itu dengan percaya diri.
Yang-Helict menggaruk tengkuk,tidak tahu harus merespon seperti apa,begitu-pun dengan Joehe, " Lagu Nina bobo macam apa yang di nyanyikan pada saat sedang membunuh?"
Yang-Helict membantah, " T-tidak,bukan itu maksudnya. Mungkin semacam lagu penenang jiwa saat sekarat."
Joehe memgangguk,penjelasan Yang-Helict lebih di mengerti dari pada kakaknya sendiri.
" Kak Yuen,belajarlah untuk mengungkapkan sesuatu aecara jelas." Tegur sang adik,bukamkah seharusnya kakak yang memberi pelajaran kepada adik?
Entahlah.
Joehe memberi kesimpulan,masalah ini memang tidak dapat di biarkan dalam waktu lama,tapi setidaknya biarkan ia melihat perkembangan terlebih dahulu, " Untuk sementara waktu,jangan beri tahu siapapun kabar besar ini kepada ayah."
Yang-Helict mengerti,berbeda dengan Yuen, " Kenapa?"
Dengan sabar Joehe menjelaskan, " Aku akan menyelidiki tujuan mereka,setelah itu kalian boleh memberi tahu Ayah."
Sebagai tanggapan,Yuen hanya ber 'Oh' ria.
** Note : Alpha Joehe di didik keras sejak dini,sedangkan Omega Yuen dinperlakukan manja. Tidak aneh jika sikap dewasa mereka tertukar.l