"Jangan bersikap jual mahal bitch. Atau ini salah satu daya tarik terbesarmu. Bersikap menantang padahal kau sudah siap melebarkan kakimu untuk pria manapun." Aku meludahi wajahnya.
"Aku tak pernah sudi melakukannya dengan iblis sepertimu." Wajah Aiden menggelap dan aura mengerikan menghantuiku.
"Perlawananmu membuat aku mengeras sayang. Sudah lama aku ingin mencicipimu." Aiden menuruhkan bobot tubuhnya, wajah pria itu mendekat ingin mencium bibirku. Aku meronta dengan keras. Melakukan perlawanan apapun yang kubisa.
Tapi tenaga Aiden jauh lebih besar. Dia meraih kedua tanganku dan mengikatnya dengan dasi yang sebelumnya ia pakai lalu menahannya diatas kepalaku agar aku tak bisa bergerak. Kedua kakiku di tahan oleh bobot tubuhnya. Dan dia mulai mencium bibirku. Aku menggeleng tak mau dan Aiden menampar pipiku. Lalu dia mulai mencium rahang dan bergerak ke leherku.