Aku membeku, suara ini. Jantungku berdegup kencang. Keringat dingin keluar tanpa bisa kucegah.
"Ka-kau? Mengapa kau menculikku?"
"Aku sudah memperingatimu, Lina. Tapi kau tak memperdulikan ancamanku dan terus tinggal di mansion itu."
"Jadi, kau yang mengirim surat dan video ancaman itu?"
"Ya, dan aku juga yang menyabotase dan mengirimkan rekaman percakapanmu dengan Jonathan kepada Marcus."
"KAU! Mengapa kau melakukan ini padaku? Aku sudah menganggapmu sebagai sahabat bahkan keluargaku sendiri, Aiden! Tapi, mengapa kau menculikku?" Aiden menarik penutup mataku dan aku bisa melihat dengan jelas dirinya yang berdiri di hadapanku. Tatapan mata pria itu tak selembut biasanya. Hanya ada kekejaman dan kedinginan dari sorot mata itu.
"Karena kau menghalangi kebahagiaan adikku. Orang yang paling aku sayangi di dunia ini."
"Apa maksudmu?"
"Kau penghalang kebahagiaan Siska, adikku."
"Apa?! Kau dan Siska?"