Aku mengamati raut wajah Marcus. Rahangnya mengeras dan uratnya menegang namun tak ada sedikitpun kata penolakan yang keluar untuk menentang ucapan Andrew.
"Bagaimana pertemuanmu dengan Leonardo?"
"Berjalan lancar. Dan aku sudah memilih dekorasi yang kuinginkan. Leonardo juga menanyakan kapan kau pulang, untuk fitting baju pengantin."
"Benarkah? Aku akan segera menghubunginya. Jam makan siang nanti aku akan menjemputmu, kita akan melakukan fitting baju pengantin." Aku menoleh dengan cepat ke arah Andrew.
"Siang nanti?" Keningku mengerut. Apa tidak terlalu cepat?
"Kita harus segera fitting baju pengantin, Shelina. Apalagi butuh waktu yang lama untuk gaunmu, sedangkan pernikahan kita hanya tinggal lima belas hari lagi." Mataku membesar. Lima belas hari?
"Ada apa dengan raut wajahmu? Apa kau lupa kita akan menikah tanggal sepuluh agustus? Jadi, lima belas hari lagi."
"A—aku tak menyangka waktu cepat sekali berlalu."