"Evelyn sangat terpukul dan sedih saat itu. Dia sempat mau menggugurkan kandungannya. Evelyn bahkan sudah mendaftarkan diri ke rumah sakit untuk menggugurkan janin itu, namun akhirnya dia tak sanggup membunuh darah dagingnya yang sama sekali tak bersalah. Dia bahkan bertahan walau harus diusir dari rumah oleh kedua orang tuanya. Menjadi single parent dan mencari uang dengan bermodalkan ijazah sekolah menengah pertama. Kau tau betapa beratnya itu. Hingga akhirnya karena tuntutan ekonomi dia menjadi pelacur di club malam. Dan meninggalkan Angel tidur sendirian tiap malam."
"Aku tak menyangka gadis galak itu pernah mengalami hal menyedihkan dan berada di masa yang sangat sulit seperti itu." Aku mengangguk.
"Aku juga bertekad jika bisa membuka cafe sendiri, aku akan meminta Evelyn berhenti menjajakan tubuhnya dan bekerja di cafeku. Walau hasilnya lebih sedikit tapi setidaknya bukanlah hasil dari melacur."
"Apa kau juga sama seperti Evelyn?"