Masa lalu adalah kenangan tak terlupakan yang tak bisa lagi aku harapkan untuk terulang kembali sekarang ataupun di masa depan.
—Shelina Aston.
~~~Juli 2015~~~
Jarum jam berjalan terus tanpa henti. Detik demi detik telah berlalu berganti menit bahkan sudah berganti jam. Jantungku berdebar semakin kencang seiring dengan berjalannya waktu. Tangan bergetar pelan tak bisa menahan gugup yang melanda. Keringat dingin mulai muncul di pelipis. Suhu ruangan privat room ini panas walaupun AC menyala sejak tadi. Oh ya Tuhan, tubuhku sudah dibanjiri keringat. Berbagai pertanyaan mulai hadir.
Bagaimana penampilanku? Apa dia akan menerimaku? Bagaimana ini? Bagaimana jika dia tak datang? Bagaimana jika dia tak setuju? Bagaimana jika dia akan menentangku?
Aku semakin gelisah. Pintu ruangan lebih menyita perhatian dibandingkan makanan lezat di hadapanku. Mengapa sampai saat ini dia belum datang? Apa dia—