"Aku tahu ini semua salahku, tapi anak yang ada di kandunganku adalah milikmu, Rendi. Tidak pantas Billy menanggung semuanya. Dimana akal sehatmu Rendi??" silvy menangis.
"Kenapa baru bilang sekarang??" bisik Rendi.
"Aku tidak tega melihat claire. Kau pikir aku tega menghancurkan semua kebahagiaan sahabatku sendiri?? Saat ini aku sedang hamil dua minggu dan aku tidak bisa menanggung semua beban ini sendirian." Randy menghela nafas. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dengan mata terpejam.
"Lalu apa yang kamu inginkan sekarang silvy–ah?? Apakah kamu ingin aku menceraikan claire?? Aku tidak akan bisa melakukan itu. Baru kemarin kita menikah silvy–ah. Bukankah lebih baik jika kamu menikah dengan Hyuk? –yaitu Hyung??" silvy melotot marah pada Rendi.
"INI ANAKMU Rendi BUKAN Billy!!"
Prakk
"Apa!" Suara Rendy keras.
"Rendi-ah.." Satu kantong plastik berisi es krim kini berjatuhan dan berserakan di lantai. claire—wanita cantik itu membeku di tempat.