Melihat foto-foto itu, mata Petra yang tajam menatap dengan semakin dalam. Akhirnya, ketika dia melihat surat ketikan itu, dia tidak bisa menahan cibirannya.
"Pak, apakah perlu menanggapi hal ini?" Bayu bertanya dengan hati-hati, melihat ekspresi Petra yang sedikit dingin.
"Tolak!" Petra menjawab singkat dan datar, membuat orang lain tidak dapat menerka bagaimana perasaannya mengenai hal ini.
Tapi Bayu adalah orang yang sudah lama bersama Petra. Dengan satu kata itu, dia sudah mengerti apa yang ingin dilakukan Petra. "Oke. Saya mengerti." Begitu selesai mengatakannya, dia sudah memegang surat itu beserta isi amplop yang lain dan berbalik meninggalkan ruangan.
Malam itu, di sebuah klub malam yang menyajikan musik metal underground masih terdengar gemuruh musik yang keras di sunyinya malam. Pemuda-pemudi di lantai dansa melepaskan diri dan melebur dengan musik.
Di sini, tidak ada yang mengkhawatirkan kehidupan—yang ada hanya bersenang-senang dan menggila!