Chereads / BACK IN YOURS HUG / Chapter 8 - Holiday with you

Chapter 8 - Holiday with you

Hari-hari Naura selalu di isi oleh Raihan. Pria itu bisa di bilang cukup sering datang tiba-tiba dan mengajaknya makan. Entah saat di rumah atau pun waktu pulang kerja. Dan gadis tersebut tak bisa menolaknya.

Sejauh ini, Naura merasa nyaman dan aman bersama dengan Raihan. Pria tersebut nyatanya mampu membuatnya merasa nyaman dan terlindungi.

Raihan juga sangat peka sebagai seorang laki-laki. Ia seolah tahu lebih dulu, tanpa Naura katakan. Pria tersebut juga tidak pernah memaksakan kehendaknya yang sekiranya membuat gadis manis itu tidak nyaman. Ia seakan tahu sampai di mana batasannya sebagai seorang teman.

Ya, hubungan keduanya memang belum ada perkembangan yang berarti. Raihan juga tidak ingin terburu-buru. Terlebih lagi mereka masih terbilang baru saja berkenalan. Masih hitungan hari.

Baik Naura dan Raihan, seolah perlahan-lahan tahu apa kebiasaan satu sama lainnya. Dan hal itu membuat keduanya semakin dekat sebagai teman.

"Kamu besok libur, kan?" tanya Raihan di sambungan telepon malam ini.

"Iya, Mas. Ada apa?" sahut Naura sembari mencatat bahan kuliahnya di buku tulis.

"Gimana kalau besok kita jalan-jalan? Ada tempat yang mau kamu kunjungi nggak?" tawar Raihan seraya menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang.

"Eh? Mas Raihan libur juga?" tanya Naura balik.

"Iya. Kamu mau ke mana?" sahut Raihan santai.

Gadis tersebut tampak berpikir sejenak, "Bagaimana kalau ke pantai Balekambang, Malang? Itu destinasi pantai yang bagus, Mas. Kurang lebih tiga jam dari sini. Bagaimana?" usulan Naura tampak antusias.

Melihat gadis tersebut tampak sangat bersemangat sekali, Raihan akhirnya menyetujuinya. Meskipun, ia punya kenangan buruk dengan keindahan pantai yang banyak di sukai oleh orang-orang tersebut.

"Boleh, kalau kamu memang sangat ingin pergi ke sana. Mau naik mobil atau motor?" tawar Raihan yang mencoba untuk menerima usulan Naura.

"Oh, iya. Sepertinya lebih enak bawa mobil Mas. Kan mau piknik juga. Tapi motor juga seru kok," sahut Naura yang bingung.

Raihan menggelengkan kepalanya, "Ya, sudah kalau kamu pengen naik motor. Oke, kita bawa motor aja. pagi aku jemput, yah? Jam tujuh, kan?" pria tersebut tersenyum sendiri di seberang telepon. Membayangkan keseruan esok hari bersama Naura.

"Iya, kita sarapan dulu di rumah. Aku akan masak buat sarapan sama makan siang di pantainya nanti. Piknik lah ceritanya," jawab Naura terlihat bersemangat sekali akan liburan, walaupun hanya satu hari.

"Oke. Sekarang kita tidur, biar besok bisa bangun pagi. Selamat malam, Naura," ucap Raihan lembut.

"Malam juga, Mas. Sampai ketemu besok pagi," balas Naura.

Naura segera menyelesaikan tugas kuliahnya. Agar besok ia bisa bangun pagi dan memasak untuk piknik ke pantai. Hatinya begitu senang, ketika mengingat besok ia akan pergi ke pantai yang sejak lama sangat ingin kunjungi bersama seseorang yang sejak dulu pernah berjanji akan membawanya ke sana. Namun, cowok tersebut rupanya pergi tanpa alasan dan pamit kepadanya.

Beruntungnya, Raihan mau mengajaknya pergi ke sana. Walaupun bukan bersama dengan orang yang dulu pernah memiliki janji kepadanya.

"Seperti apa dia sekarang? Apa dia masih mengingatku? Ah, pastinya tidak akan mungkin." Monolog Naura sembari memandangi langit-langit kamarnya.

"Hhh, lebih baik aku secepatnya mengerjakan tugasku. Supaya besok aku bisa memasak makanan yang lezat. Semangat Naura!" seru gadis tersebut menyemangati dirinya sendiri.

###

Seorang laki-laki tampak sedang menatap ke luar jendela. Dengan segelas kopi di tangannya. Pagi ini, ia tidak memiliki banyak kegiatan. Untuk itu, Rico menggunakannya sebagai hari tenangnya. Menghabiskan waktu seharian di apartemen, memanjakan diri sendiri yang telah lelah belajar sepanjang waktu.

"Memang hari libur sangat nyaman," gumam Rico sambil melihat keadaan di luar yang cuacanya sangat cerah.

"Aku sudah tidak sabar untuk pulang. Apa kabarmu, Na? Apa kamu masih mengingatku? Aku selalu teringat padamu, sejak dulu hingga detik ini. Aku harap kamu juga begitu," ungkap Rico yang mengatakan isi hatinya.

Rico mendengar bunyi bel di depan. Dengan malas, laki-laki tersebut melangkah ke depan untuk melihat yang telah mengganggu waktu 'Me Time' miliknya hari ini.

"Mau apa kamu kemari, Alexa?" tanya Rico dengan sinis. Seraya melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri di ambang pintu.

Gadis yang Rico maksud, hanya tersenyum dan langsung menghambur ke pelukan laki-laki tersebut.

####

Pagi ini, cuacanya sangat cerah. Membuat seorang gadis begitu bersemangat sekali untuk memasak. Selian untuk sarapan, dia juga menyiapkan makan siang.

Naura sudah membayangkan apa yang akan ia lakukan bersama Raihan di sana. Duduk di atas tikar, tepat di depan laut yang indah. Mendengarkan deburan ombak yang seakan berkejar-kejaran. Angin laut yang menyejukkan. Di tambah dengan makanan lezat serta camilan.

"Ah, sungguh surganya manusia!" seru Naura kegirangan.

Senyum bahagianya tak pernah pudar dari wajah manisnya. Bahkan gadis tersebut memasak sembari bersenandung kecil. Menyanyikan lagu kesukaannya dengan perasaan senang.

Tak lama setelah semuanya siap, Raihan datang membawa mobil. "Kok Mas bawa mobil? Kenapa nggak jadi bawa motor?" tanya Naura sambil menyiapkan sarapan pria yang saat ini tengah duduk di hadapannya.

"Mas pikir, kamu kan pastinya akan membawa banyak barang saat piknik. Makanya Mas membawa mobil saja, biar tidak repot," jelas Raihan.

Naura mengangguk mengerti dan menyetujuinya. Sebab, memang benar apa yang di katakan oleh Raihan. Barang bawaannya memang cukup banyak dan sedikit kesulitan jika membawa motor.

"Mas Raihan memang sangat bisa di andalkan!" puji Naura seraya memberikan kedua jempolnya ke arah Raihan yang tergelak.

Setelah selesai menikmati sarapan di rumah Naura. Keduanya pun bergegas berangkat menuju ke Pantai Balekambang, yang terletak di Kabupaten Malang tersebut. Sepanjang perjalanan menuju ke Malang.

Saat perjalanan, di dalam mobil, Naura tak henti-hentinya berceloteh. Mengungkapkan kebahagiaannya sekarang. Bisa liburan setelah sekian lama bekerja

Raihan hanya menjadi pendengar dan fotografer dadakan ketika mereka berhenti sejenak di beberapa tempat. Khusus untuk memotret Naura yang ingin mengabadikan momen perjalanannya yang pertama kalinya baginya bepergian jauh seperti ini.

"Sepertinya kamu sangat menyukai laut, Na?" tanya Raihan yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.

Naura mengangguk setuju, dengan pandangan lurus ke depan. "Laut memberikan kenangan manis sekaligus pahit kepadaku, Mas. Dan aku tidak ingin melupakan kenangan itu, entah manis atau pahit sekali pun," jelas gadis tersebut seraya tersenyum tipis.

Raihan menganggukkan kepalanya mengerti. Sama seperti dirinya yang juga memiliki kenangan manis sekaligus pahit dengan laut.

"Kalau Mas sendiri bagaimana? Mas juga suka laut?" tanya Naura sembari menoleh ke sampingnya.

Raihan tersenyum tipis, lantas menjawab. "Aku sama sepertimu, memiliki tidak hanya kenangan manis dengan laut. Akan tetapi juga buruk. Maka dari itu, aku tidak pernah lagi ke laut," ungkap pria tersebut seraya menghembuskan napasnya panjang.

"Maaf ya, Mas. Gara-gara aku, Mas jadinya terpaksa ke pantai," ujar Naura merasa bersalah.

"Tidak. Aku memang ingin menghapus kenangan buruk itu, dengan kenangan yang baru sama kamu. Sama seperti kamu yang tidak ingin menghilangkan, entah itu baik atau buruk sekali pun," jelas Raihan sembari tersenyum.