Chereads / Surat untuk Megan / Chapter 11 - Dekat dengan Megan

Chapter 11 - Dekat dengan Megan

Tentang surat yang dikirim oleh Anya membuat si pengirim panic jika ada orang yang mengaku bahwa surat itu adalah miliknya.

Ia takut jika wanita yang mengaku tersebut nanti akan menjadi pacar Megantara ketika laki-laki itu mengetahuinya. Ia ingin mengaku bahwa surat tersebut adalah miiknya, namun ia selalu gugup serta tidak bisa berbicara jika bertemu dengan laki-laki itu. contohnya saat ia berpapasan dengan Megantara di koridor sekolah.

"Ya, nanti pulang sekolah mau ikut gue gak?"

"Kemana?"

"Ke acara ulang tahun sepupu gue. Seharusnya gue datang bareng bokap tapi dia sibuk kerja, gue males ka"Ya, Lo kenapa ngumpet pas ada Megantara?" tanya Rena setelah situasi reda.

Sebelumnya, ketika Ayana dan Rena berjalan menuju kantin. Keduanya berpapasan dengan Megantara, laki-laki populer dengan sifat dingin terhadap semua perempuan. Ayana yang menyadari hal itu, langsung menarik Rena untuk mengumpat di balik tembok kelas.

"Aya gak berani ketemu Megantara."

"Kenapa?"

"Itu karena Aya taruh sesuatu di loker Megantara."

"APA???"

Suara Rena yang kencang membuat Ayana panik, gadis itu segera membekam lagi mulut sahabatnya kemudian memastikan tidak ada satu orang pun yang mendengar percakapan mereka tadi.

Tak hanya mulutnya, tangan Ayana juga menutup hidung Rena. Gadis itu hampir kehabisan nafas, tangannya memukul-mukul lengan Ayana agar melepaskan belakangnya. Setelah menyadari sahabatnya sulit bermafas, Ayana melepaskan bekapannya pada Rena. Rena terengah-engah mengatur nafasnya, syukurlah ia belum mati.

"Lo itu apa-apaan sih, Ya!" kesal Rena memegangi lehernya. "Kalo gue mati gimana? Nanti gak ada lagi cewek cantik di sekolah ini."

"Hehehe maaf, habis tadi Rena teriak," ucap Ayana meminta maaf.

"Huh."

"Terus apa yang lo taruh di loker Megantara?"

Sambil berjalan menuju kantin, Rena menanyakan hal itu pada Ayana. Rena memang termasuk cewek yang kepo, sekali dibuat penasaran pasti akan meminta penjelasan sedetail-detailnya.

"Aya selipin surat di lokernya Megantara."

"Surat apa?"

"Surat Cinta."

"WHAT??? SURAT CIN—" Rena menutup mulutnya, gadis itu memelankan . "Surat cinta? Lo kasih surat cinta ke Megantara?"

Ayana mengangguk semangat.

"Hahahaha …."

"Kenapa lo ketawa?" tanya Ayana. Apa ada yang lucu dalam memberi surat cinta di otaknya? Kemudian Rena menjawab, "nggak. Lucu aja gitu, ini tuh jaman teknologi, Ya. Lo kan bisa chat dia atau DM di Instagram gitu kalo suka sama Megantara. Malah kirim surat."

Ayana memanyunkan bibirnya.

"Tapi, cara lo ini so sweet. Kayak di film-film."

"Rena bilang begitu tapi dalam hati bilang kalo cara Aya ini norak kan?"

"Bukan begitu, Ya. Maksud gue tuh, cara lo mengungkapkan perasaan lo ke Megantara itu unik bukan norak.

"Tahu ah."

Bukan hanya itu, ketika tidak sengaja mereka berada di ruang loker bersamaan Jantung Ayana berdegup lenbih kencang dari biasanya. Bahkan ia tidak bisa mengontrol sendiri detak jantungnya sehingga tingkah cerobohnya justru membuat perhatian Megantara tertuju adanya.

Alhasil karena malu dilihat oleh gebetan, Ayana mengambil kaki seribu dan kabur dari sana.

Megantara yang melihatnya hanya bisa menggeleng kepala heran melihat tingkah konyol gadis itu.

*****

Namun, suatu ketika Ayana mendapat kesempatan dari tuhan untuk dekat dengan laki-laki itu.

Saat pergi ke pesta ulang tahun sepiupunya Rena, gadis itu bertemu dengan Megantara secara tidak sengaja. Kali ini bukan berpapasan lagi, melainkan dirinya diajak untuk keluar dari wilayah pesta dan duduk bersama. Ayana sangat senang sekali! Sebagai bucinnya Megantara, hari itu tidak akan mungkin Ayana lupakan sepanjang masa.

Megantara keren banget! Ucap Ayana dalam hati. sosok Megantara di hatinya sangatlah berpengaruh dengan susana hatinya, buktinya saja ketika dirinya merasa bete di pesta ini hatinya langsung gembira melihat laki-laki itu ada di tempat ini. yang tadinya ia tidak melihat apa-apa, semuanya menjadi terasa terang. ya, itulah arti Megantara untuknya.

Andai Aya jadi pacar Megantara, pasti Aya akan jadi perempuan paling beruntung di dunia , katanya lagi

Kalau jadi pacarnya Megan, pas ada acara seperti ini pasti Aya diajak, terus Aya dandan yang cantik dan Megan berpakaian seperti itu. Kita jalan beriringan sambil bergandengan. Aaah … senangnya!

Tak terasa Ayana berjalan sambil melamun, selama berjalan ia hanya melihat punggng Megantara dan mengikutinya. Tana sadar mereka berada di halaman depan rumah. Di salah atu sudut halaman itu ada air mancur serta bangku taman yang menghadap ke arahnya. Megantara memilih untuk duduk di sana.

Memilih tempat duduk dengan spot air mancur di depan mereka adalah hal romantis bagi Ayana, mekipun sebenarnya Megantara ingin duduk di sana karena tidak ada tempat duduk lain selain di sana. Tapi tidak apa-apa, Ayana tetap senang. Rumah ini sangat besar dan luas, ebagai anak seorang pejabat rumah sarah mungkin dua atau tiga kali lipat dari rumah Ayana. Halamannya saja sangat lua, ada taman di dalamnya, air mancur hingga beberapa sudut untuk ditumbuhi tanaman. Lampu-lampu taman yang menyala membuat suasana menjadi lebih romantis.

Setelah Megantara duduk, Ayana ikut duduk di sebelah laki-laki itu. Jika sedari tadi yang ia lihat adalah bagian belakang tubuh laki-laki itu kini Ayana meihat Megantara dari arah samping.

Diliat dari sudut mana pun, Megantara tetap ganteng! Puji Ayana dalam hati.

Gadis itu betompang dagu sambil memandang wajah Megantara. Ketampanan laki-laki idi sebelahnya itu membuatnya terhipnotis dari semua pemandangan indah ini, matanya tetap saja tertuju pada Megantara.

"Kenapa ngeliatin gue begitu?" tanya Megantara tiba-tiba.

Ayana terkejut Megantara menatap ke arahnya. "Eh? Ma—maaf," katanya malu-malu.

Karena sudah kepergok oleh Megantaram, Ayana memilih untuk menunduk melihat kedua kakinya yang menapakan kaki di tanah. Ia takut jika melihat ke arah Megantara lagi, laki-laki itu menjadi tidak suka padanya.

"Lo kenapa datang ke pesta ini?" tanya Megantara tanpa menoleh sedikitpun ke arah Ayana.

"Aya di ajak sama Rena," jawab Ayana tidak berani menatap wajah Megantara.

Megantara hanya mengangguk kecil. Setelah itu tidak ada lagi percakapan, keduanya saling diam.

Mungkin Ayana tidak suka tempat ramai, namun jika hanya berdua dengan seseorang ia tidak suka jika diam-diaman seperti ini. Ayana pun memberanikan diri untuk bertanya kembali pada Megantara.

"Kalo Megan?" tanya Ayana bertanya kembali.

Beberapa detik berlalu tidak ada jawaban dari laki-laki itu. Ayana pun merasa canggung ia segera memperjelas pertanyaan nya. "Kalo Megantara kenapa datang juga ke sini?"

"Sarah itu sepupu gue," jawab Megantara singkat.

Kini gantian Ayana yang mengangguk kecil mendengar jawaban dari Megantara. Detik kemudian ia larut dalam dunianya. Gadis itu berpikir jika Megantara adalah sepupunya Sarah, berarti laki-laki itu adaah sepupunya Rena.

*****