"Ellard, dia belum ada di sana," lirih Ailee dengan suara yang terdengar sedikit sedih mengingat Dia belum bisa memberikan apa yang diinginkan oleh sang suami.
"Tidak masalah sama sekali, Ailee. Aku hanya menyayanginya sebagai tempat yang akan melindungi calon anak-anak kita di sana nanti."
Ellard kembali menegakkan tubuhnya, kemudian mencium kening, kedua mata, pipi kanan dan kiri, hidung, dan berakhir di bibir Ailee dengan sedikit memberikan lumatan di sana. Tersenyum melihat wajah cantik istrinya yang dipenuhi oleh buliran keringat hasil dari kegiatan mereka tadi.
"Terima kasih banyak, istriku. Terima kasih banyak sudah mau menjadi wanita yang akan menemaniku sampai akhir nanti. Semoga kebahagiaan selalu melimpah kepadamu," ujar Ellard tepat di depan bibir Ailee.
Mendengar kata-kata manis beserta doa dari suaminya, membuat mata Ailee berkaca-kaca. Namun senyuman tetap terbit di bibirnya. Tidak bisa mengatakan apapun, Ailee hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan.