"sssttt ... Akh." Kushi mendesis sakit ketika dia ingin menggerakkan kakinya untuk beranjak dari ranjang.
"Sangat sakit, Kushi?" tanya Chayden yang masih setia berdiri di pinggir ranjang menunggu istrinya.
"Nyeri sekali seperti tubuhku yang habis terkena luka sayatan yang sangat tajam. Aku sampai tidak berani menggerakkan kakiku mengingat rasa sakit yang teramat sangat di sana."
"Milikku sakit sekali sampai aku takut untuk perjalanan, Chayden," rengek Kushi dengan manja sembari menatap kedua kakinya yang sedikit dia goyang-goyangkan. Sementara kedua tangannya menahan selimut untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Terutama kedua gunung kembarnya.
"Ayo aku bantu kamu ke kamar mandi sampai membersihkan diri." Chayden sudah bersiap untuk menggendong Kushi ala bridal. Namun belum itu terjadi, suara istrinya yang mencegah menghentikan gerakannya.