"Avnan," lirih Auristella melihat apa yang sedang dilakukan oleh pria itu di atas kursi kebesarannya.
Avnan, dia yang tidak menyadari kehadiran Auri, tetap melanjutkan kegiatannya yang terlihat sangat asik dan begitu nikmat. Bahkan suara desahan terus terdengar dari mulutnya dengan fokus yang tidak teralihkan kemanapun.
"Akh akhhh akkkkhhh yah."
"Oouugghh, shit! Akkhh yasss akh ah."
"Yah, Avnan, seperti itu terus. Gerakan pinggul mau lebih cepat lagi. Masukkan milikmu lebih dalam, aku sudah tidak tahan ingin kembali meledak. Akh, Avnan, yah aaahhhh akhhh terus, lebih dalam lagi."
Suara seorang wanita sembari mendesah nikmat terus mengiringi gerakan Avnan dan juga menemani suara desahan pria itu yang memenuhi seluruh penjuru ruangan. Avnan belum menyadari kalau ada seseorang yang sedang menyaksikan kegiatannya.
Pintu ruangan yang memang jarang dikunci mengingat tidak ada satupun orang yang berani masuk ke dalam ruangan Avnan tanpa seizin darinya. Sehingga Auri Avnan sekarang.
