"Avnan, Kenapa geraknya semakin melambat saja? Kamu sudah tidak ingin bercinta denganku?" rengek Auristella dengan suaranya yang terdengar sangat manja.
Avnan yang sejak tadi melamun memikirkan bagaimana dia yang bisa berubah dengan drastis seperti ini semenjak bertemu Auri, ternyata tanpa sadar gerakan pinggulnya semakin lambat.
Tidak ingin membuat wanitanya kecewa, Avnan tersenyum menenangkan sembari mencium sekilas bibir Auristella. Dia merindukan tubuhnya untuk menghisap leher jenjang Auri dan memberikan banyak tanda kepemilikan di sana. Setelah itu, Avnan kembali melanjutkan kegiatannya memacu gerakan bercinta semakin cepat.
Lima belas menit kemudian, suara teriakan keduanya yang mendesak semakin keras menandai bahwa mereka berdua sudah mencapai pada puncak pelepasannya. Avnan semakin memasukkan miliknya lebih dalam lagi. Sedangkan Auri, dia memeluk erat tubuh Avnan untuk dijadikan pelampiasan.
"Avnan, berat. Cepat minggir!"