"oouugghh, Tuan," suara desahan wanita itu terdengar saat Avnan boleh memasukkan tiga jarinya sekaligus ke dalam milik wanita itu. Tanpa menggerakkannya dengan perlahan, Avnan langsung memacu kuat keluar masuk mengobrak-abrik milik wanita yang sudah tidak sempit lagi.
"Terus mendesah yang keras, Bich! Suaramu tidak terlalu merdu seperti Auri, tapi setidaknya bisa sedikit menghiburku."
Avnan terus mengerahkan dengan cepat sampai pada teriakan wanita itu yang sudah hampir mencapai puncak keemasannya yang pertama. Avnan dengan begitu tega menarik kasar tangannya dari bawah sana. Dia tidak membiarkan wanita jalang dia sewa akan mendapatkan punck pelepasan dari permainan pertamanya.
"Tuan," lirih wanita itu memohon seraya kecewa karena Avnan menarik jarinya dari dalam miliknya.
"Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan puncak pelepasan dengan mudah begitu saja. Kamu sudah kubayar dengan mahal. Jadi kamu harus mengikuti semua yang aku mau."
