Kevin terus saja menahan Yasmin untuk tidak pergi darinya sekarang, Kevin tidak merasa mendapatkan kerjelasan apa pun juga untuk pertanyaannya itu.
"Lepas .... lepas atau aku akan teriak."
"Teriak saja apa kamu fikir aku takut dengan teriakan kamu."
"Lepas."
Yasmin menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Kevin, hal itu membuat Kevin meraih emosinya.
Wanita ini termata memuakan, Yasmin memang begitu menguji kesabarannya saat ini.
"Benar kamu memilih Zianum untuk jadi tempat mu berpaling."
"Iya."
"Kamu memilihnya untuk jadi pengganti ku ?"
"Iya."
"Dan Zian mau dengan itu."
"Tentu saja."
Kevin mengangguk berkali-kali, bagus sekali itu jawaban yang sudah sangat jelas bagi Kevin.
Yasmin ingin dianggap jujur, dan Kevin akan menganggapnya jujur, semua sudah jelas sekarang siapa yang bersalah dalam keadaan ini.
Yasmin hanya menyalahkan Kevin salah, menyebutkan kesalahan yang sebenarnya tak begitu penting.
