Rio mengejar langkah Adrian yang menuruni tangga, lelaki itu akan pergi dan entah kapan akan kembali lagi, dengan begitu Rio tidak akan membiarkan Adrian pergi begitu saja.
Adrian harus mau mendengarkan Rio kali ini, meski Adrian tetap tidan mau mendengarkan papahnya sendiri.
"Tunggu dulu, apa tidak bisa lebih tenang sedikit saja."
Adrian memejamkan matanya dan menghentikan langkahnya saat Rio menahan tangannya, menjengkelkan sekali kakaknya itu kenapa masih saja menghalangi langkahnya, padahal sudah sejak tadi mereka berdebat tentang hal yang sama.
"Kamu mau kemana lagi ?"
"Bukan urusan kamu, sudahlah pergi saja bukannya kamu harus ke Restoran."
"Bukan hanya aku, tapi kita."
Adrian sedikit tersenyum mendengar, itu hanyalah omong kosong bagi Adrian, keputusannya tidak akan pernah berubah sampai kapan pun.
Adrian tidak akan mau dilibatkan dalam mengurus Restoran keluarganya itu, Adrian memiliki langkah hidup sendiri dan tidak ada yang bisa menghalangi langkahnya itu.