Yasmin tampak semangat hari ini karena Cessillya benar-benar telah kembali pada kesibukan kampus, Yasmin fikir hanya sehari saja Cessillya masuk.
Mereka memang tak lagi berdekatan dengan 8 orang menyebalkan itu, Yasmin dan Cessillya berusaha untuk tidak memperdulikan apa pun yang berhubungan dengan mereka semua.
Cessillya dan Leon memang telah kembali baik, tapi mereka memutuskan untuk jaga jarak saja.
Bukan perihal takut, tapi Cessillya ingin tenang terlebih dahulu.
Yasmin juga tak lagi dekat dengan Kevin, sejak kemarahan Kevin di toilet hari itu.
Yasmin jadi takut sendiri untuk berdekatan dengan Kevin, bahkan Yasmin juga tak berani lagi untuk sekedar meliriknya.
Kevin juga memang jadi kasar, Kevin sekarang tak ada bedanya dengan mereka semua, Kevin sama saja bersikap seenaknya dan semaunya dia pada anak lainnya.
"Yasmin, buku tugas ku ketinggalan nih, gimana dong."
"Alasan kan ?"
"Kok alasan sih, enggak .... serius memang ketinggalan di rumah."
"Gimana dong, kan jam kedua dikumpulkan semua."
"Ya bantu makanya."
Yasmin terdiam, bagaimana bisa seperti itu, bukankah Yasmin sudah mengingatkan Cessillya tentang tugas itu.
"Yasmin."
"Izin keluar sana, kamu salin punya aku saja, tapi kalau nilainya kurang jangan sampai salah-salahan ya."
"Ok siap."
Cessillya tersenyum senang, Yasmin memang sahabat yang paling mengerti dirinya dalam hal apa pun.
Cessillya lantas pamit ke luar, dengan buku yang di sembunyikan di balik bajunya, Cessillya berlalu meninggalkan kelas.
"Hemmm dasar Sisi .... Sisi.
Yasmin menggeleng dan kembali fokus dengan materi kuliahnya saat ini, Yasmin tidak mau memikirkan apa pun di luar tentang kuliahnya.
----
Cessillya memasuki perpustakaan, setelah sempat mendapat interogasi dari penjaga perpustakaan karena keluar dijam mata kuliah.
Cessillya berhasil menyakinkannya, hingga akhirnya Cessillya bisa masuk dan mengerjakan tugasnya yang harus dikumpulkan dijam kedua nanti.
"Sayang sekali, padahal aku udah selesaikan semuanya, tapi malah ketinggalan ya.
Cessillya menggeleng dan mulai menulis ulang tugasnya, lengkap dengan jawabannya karena memang mengcopy punya Yasmin.
Bukan tidak mampu, tapi karena waktunya yang memang sudah sangat sedikit.
Jam pertaman sudah hampir selesai, dan Cessillya sempat bertemu dengan Dosen jam keduanya tadi pagi
"Pegal lagi nih tangan, kenapa ya kalau nulis buru-buru itu selalu saja banyak yang terasa, mengganggu sekali."
Omel Cessillya, tapi tidak boleh menyerah dengan itu .... Cessillya harus bisa mendapatkan nilai untuk tugas ini.
Cessillya memang sudah berjanji kalau akan kuliah dengan benar, dan akan berusaha menjadi lulusan terbaik.
Meski pun keadaan di Kampusnya, Cessillya kerap kali dijatuhkan, itu tidak boleh menjadi penghalang keberhasilan Cessillya menjadi salah satu mahasiswi berprestasi.
Cessillya akan buktikan, kalau segala yang di banggakan Leon dan kawannya, juga segala yang direndahkan pada Cessillya adalah hal yang sama.
Cessillya akan mampu menjadi seperti mereka, meski pun mungkin akan sangat sulit bagi Cesillya.
"Segala ocehan Geovani dan yang lainnya memang harus jadi semangat buat aku, biar mereka tahu wanita kampung ini tidak bisa direndahkan begitu saja."
Cessillya mengangguk pasti, selama usahanya serius dilakukan, Cessillya yakin akan selalu ada jalan untuknya bisa meraih apa yang menjadi mimpinya.
"Yasmin jawaban panjang-pajang sekali ini, apa tidak bisa disingkat saja, ah segala acara lupa bawa buku lagi, ribet kan ini jawabannya beda nih .... tapi aku lupa jawaban punya aku apa."
Cessillya menggaruk kepalanya yang tak gatal, untuk sesaat Cessillya melihat jam di ponselnya.
Memang tidak ada waktu lagi untuk Cessillya bisa mendapatkan jawaban yang lain, daya fikirnya yang kadang lambat memang kerap menjadi penghalang Cessillya.
"Kamu masih belum selesai, ini sudah masuk jam kedua ?"
Cessillya menoleh dan tersenyum pada orang dihadapannya.
"Balik ke kelas, kamu ya main-main dalam kuliah."
"Bukan main-main pak, tapi memang lupa."
"Alasan saja, sudah sana kembali ke kelas, setorkan saja tugasnya semampu kamu."
"Jahat banget sih, baru juga kali ini ketinggalan tugas dan harus mengerjakan di perpustakaan."
"Eehh .... malah ngatain saya lagi kamu, mau saya laporkan ?"
"Ya janganlah .... ih mainnya ngadu-ngadu nih, gak seru ah."
"Udah sana balik ke kelas, malah ngajak ribut lagi."
"Iya .... ah ini balik nih."
Cessillya bangkit dan membereskan buku yang tadi dibawanya, Cessillya lantas pamit dan berlalu meninggalkan perpustakaan.
"Baru saja aku semangat untuk dapat nilai, ahh udah dipatahkan lagi saja, lalu bagaimana sekarang aku tidak bisa mengumpulkan tugasnya."
Cessillya kembali ke kelas, tapi memang belum ada Dosen disana.
"Gimana, udah selesai ?"
"Selesai apanya Yas, aku diusir."
Ucap Cessillya lemas, setelah mengembalikan buku milik Yasmin, Cessillya lantas duduk di tempatnya.
"Jadi .... kamu gak bisa setor tugas sekarang dong Sisi ?"
"Ya gak bisalah Yasmin, gimana caranya, apa yang mau aku kasih."
"Yah gak dapat nilai deh."
Ucap Yasmin tak kalah lemasnya, Cessillya mengangkat kedua bahunya sekilas.
Lalu harus bagaiman lagi caranya, kecuali kalau memang bisa nyusul ya pasti Cessillya akan kejar.
Dosen telah masuk dan benar saja, kalimat pertama yang diucapkannya adalah meminta tugas yang telah diberikannya.
Cessillya terdiam tak bisa turut mengumpulkan tugasnya, malang memang nasibnya karena baru masuk sudah tak bisa mengumpulkan tugas, jadi tidak ada nilai plusnya.
"Cessillya."
"Iya pak."
"Buku tugas kamu baru .... kamu baru pertama ini mengerjakan tugas dari saya."
Cessillya mengernyit, tidak mengerti dengan apa yang dipertanyakan Dosen.
"Kenapa kamu diam ?"
"Maksudnya gimana pak ?"
"Kok malah balik tanya, ini buku kamu masih baru nih, saya kan bukan sekali kasih kamu tugas."
Cessillya melirik Yasmin, buka apa itu maksudnya.
"Lihat sana."
Ucap Yasmin, Cessillya lantas bangkit dan berjalan ke depan untuk melihat buku yang di maksud.
"Mana catatan tugas kamu yang sebelumnya, saya sudah berapa kali kasih kamu tugas."
Cessillya meraih bukanya, memang bertuliskan nama Cessillya dan memang ada tugasnya disana .... tapi buku siapa itu, bukankah Cessillya tidak bisa mengejar tugasnya dan Cessillya juga tadi hanya duduk saja ketika yang lain mengumpulkan tugasnya.
"Jawab dong."
"Iya pak .... itu soalnya .... buku saya yang lama itu .... ini apa sih .... rusak kebasahan kena hujan, jadi ini .... bukunya diganti"
Cessillya bingung harus berkata apa, hanya itu saja yang terlintas difikiran Cessillya saat ini.
"Duduk kamu.
Cessillya mengangguk dan kembali duduk, Cessillya bertanya pada Yasmin asal ususl buku itu.
Tapi Yasmin tidak tahu apa pun juga, keduanya terdiam dengan segala kebingungannya tentang buku itu.
"Sisi .... biar saja, jadi kamu bisa dapat nilai."
"Ya bedalah .... kalau jawabannya salah gimana, tetap saja kena omel."
"Iya juga sih."
Keduanya kembali diam, sibuk dengan fikirannya masing-masing.
Entahlah .... akan Cessillya cari jawabannya kalau kelas telah usai.