Chereads / Rumitnya Cinta / Chapter 2 - Kepuasan Hati

Chapter 2 - Kepuasan Hati

Dengan alasan Mahasiswi baru, Yasmin dan Cessillya datang ke Kampus paling awal.

Keduanya tak ingin sampai terlambat masuk jam kelas nantinya.

Sembari menyusuri setiap bagian Kampus, Yasmin dan Cessillya berusaha mengingat setiap ruangannya.

"Emm Yas, aku ke toilet dulu ga apa-apa kan, kamu tunggu disini ya jangan kemana-mana biar aku gak susah cari kamu."

"Ya udah sana, jangan lama."

Cessillya berlalu meninggalkan Yasmin untuk ke toilet, sedangkan Yasmin diam ditempat sambil main ponsel.

Beberapa saat berlalu, Cessillya selesai dengan kegiatannya di toilet

"Huuuh lega."

Ucapnya sambil berkaca merapikan penampilannya, Cessillya bergegas kembali untuk menemui Yasmin, takutnya Yasmin keburu kesal jika menunggu terlalu lama.

Di perjalana Cessillya dibuat heran dengan banyaknya Mahasiswa dan Mahasiswi yang berebut ke pinggir untuk bisa melihat ke area bawah Kampus.

Dengan rasa penasaran, Cessillya mengikuti jejak anak-anak yang lain.

Cessillya mendelik kecewa karena ternyata mereka berburu untuk melihat 8 gerombolan sombong itu.

"Apa sih bagusnya mereka."

"Jaga mulut kamu, nanti kena marah mereka baru tahu."

"Kena marah apaan, aku kan cuma tanya, apa bagusnya mereka sampai kalian semua seperti ini."

"Ih berisik ah."

"Apaan sih gak jelas."

Cessillya berlalu menjemput Yasmin dan kemudian mereka kembali ke kelasnya, keduanya berjalan sambil bercandaan tak fokus dengan jalan yang dilewatinya.

Karena terlalu asyik dengan candanya, Yasmin tak sengaja menabrak Pricilla dan membuat keduanya sama-sama terjatuh.

"Yasmin."

"Sss aduuh apaan sih, jalan pake mata dong."

"Maaf aku gak sengaja."

Yasmin dan Pricilla sama-sama bangkit dan. merapikan kembali dirinya.

"Kamu gak apa-apa Yas ?"

"Enggak, aku baik-baik aja."

"Ya udah ayo kita ke kelas."

Cessillya membawa Yasmin melangkah tapi lagi-lagi langkah Cessillya dijegal oleh Geovani dan membuatnya terjatuh.

Ringisan Cessillya menimbulkan tawa riang semua yang ada disana, Cessillya melirik sekitarnya dan benar saja dirinya tengah menjadi tontonan saat ini.

"Jangan blagu, kalau salah minta maaf biar gak kena karma, jatuh juga kan."

Ledek Geovani yang kemudian melangkah dengan tetap memeluk tangan Leon.

Cessillya menatap kesal 8 orang yang lagi-lagi membuatnya celaka.

"Udah Si, ayo ke kelas."

Yasmin membatu Cessillya bangkit dan mereka pun melanjutkan langkahnya ke kelas.

"Lah mereka kemana, tadi kan jalan duluan kok belum sampai."

Tanya Yasmin heran karena 8 anak manusia itu belum sampai ke kelas.

Cessillya tersenyum senang, tanpa basa basi Cessillya melangkah ke bangkunya dan membawa lem di tasnya.

Cessillya menumpahkan lem tersebut di bangku 3 wanita sombong itu, dengan cepat Cessillya kembali ke kursinya dan belaga tak tahu apa-apa saat 8 gerombolan itu masuk ke kelas.

"Sisi, kamu cari masalah aja."

"Mereka harus diberi pelajaran Yas."

"Gak gitu Sisi."

"Suuttt, udah diam jangan ribut."

Yasmin menggeleng dengan tingkah Cessillya, Yasmin benar-benar khawatir dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Jam pelajaran di mulai, Cessillya sangat tak sabar untuk pergantian jamnya.

Tak sabar melihat 3 wanita itu ditertawakan banyak orang karena kesialannya.

"Baiklah sampai ketemu lagi di waktu berikutnya."

"Iya Pak."

Pamit dosen mengakhiri pertemuannya dan dijawab kompak oleh semua anak didiknya, setelah kepergian dosen, Geovani rupanya merasa ingin ke toilet dan memang dasar alay ke toilet pun pake harus diikuti dayangnya.

"Gue mau ke toilet."

"Berangkatlah, gue juga sama."

Jawab Cleo disusul anggukan dari Pricilla, Cessillya benar-benar memfokuskan matanya pada ketiga wanita itu, dan benar saja ketika mereka bangkit dari kursinya.

Suara robekan terdengar jelas, setiap mata berpindah menatap ketiganya yang terlihat syok dengan rok-rok sexinya yang robek.

"Apa-apaan ini."

Ucap Geovani geram, Leon yang melihatnya langsung bangkit dan melingkarkan jaketnya dipinggang Geovani sedangkan Cleo dan Pricilla mereka kembali duduk di kursinya.

"Leon."

"Diamlah."

Leon meminta Geovani untuk tetap tenang, kepanikan Geovani justru akan menjadi bahan lelucon bagi semuanya.

"Haha .... ahahaha .... apaan itu hahaha .... Yas robek Yas .... hahhaaha."

Cessillya sorak girang karena rencanya berhasil, Cessillya begitu senang sampai dirinya tak sadar jika semua mata beralih menatapnya.

"Sisi."

Ucap Yasmin panik saat melihat Leon dan kawannya menatap kesal pada Cessillya.

"Apaan itu ke Kampus pake rok yang robek."

"Sisi diam."

"Hahaha .... ini menarik sekali Yas ....."

"Sisi ih."

Yasmin mencubit tangan Cessillya, tapi tak berpengaruh apa pun, Yasmin harus tetap dengan kepanikannya sendiri.

Cessillya terus saja tertawa dan mengejek korbannya tak peduli dengan Yasmin yang tambah panik.

Leon melangkah cepat menghampiri Cessillya dan langsung menggebrak kursinya, Cessillya langsung diam seketika dan Yasmin menunduk akibat kepanikannya.

"Apa maksud semua ini ?"

Bentak Leon, Cessillya mengernyit menatap Leon yang sarat dengan kemarahan.

"Ini ulah lo ?"

Cessillya mengangkat kedua alisnya dan kedua bahunya dengan acuh tak acuh seolah tak peduli dengan emosi Leon.

"Berani lo berulah disini."

Leon kembali membentak dan mencengkram kedua pipi Cessillya dengan kuat, hal itu membuat Cessillya meringis dan menutup matanya kuat-kuat.

"Ini kelewatan."

"Jangan .... jangan, aku mohon jangan."

Yasmin langsung meraih tangan Leon dan melepaskan dari wajah Cessillya, malang Leon malah berbalik menatap Yasmin geram.

"Maaf Leon, Cessillya gak sengaja melakukan itu."

Leon tak peduli dan membanting tangan Yasmin dengan kasar, Yasmin semakin ketakutan karenanya.

"Kalian berdua ...."

"Apa ?"

Cessillya bangkit dan balik menantang Leon, jelas saja Leon semakin naik darah dibuatnya.

"Kamu mau apa kalau itu semua memang ulah ku."

"Sisi, udah diam dong."

"Biarin aja Yas, biar mereka merasakan gimana rasanya dipermalukan, biar tahu."

"Iya, tapi gak...."

"Diam !"

Leon kembali menggebrak kursi Cessillya yang membuat Cessillya dan Yasmin kaget.

"Lo berdua cari masalah sama gue, lo gak tahu ...."

"Cari masalah .... cari keadilan .... itu yang lebih tepatnya."

Cessillya menjawab dengan santainya sambil menunjukan senyuman mengejeknya.

"Jadi ini cara lo untuk bisa berkenalan sama gue, norak tahu gak ?"

"Dih .... PD banget .... siapa yang mau kenal kamu, kaya gak ada cowok lain aja di Kampus ini, justru itu tuh supaya kamu dan mereka kenal sama aku dan Yasmin, itu yang benarnya."

"Lo ...."

"Jadi mulai sekarang jangan pernah kamu dan teman kamu itu mengganggu kita lagi, aku dan Yasmin, mengerti ?"

Cessillya menepuk bahu Leon dengan santai dan berlalu pergi dengan menarik Yasmin.

"Robek ya roknya .... uuuh kasiaaan, banyak uang kan, bisa dong beli lagi yang baru."

Ledek Cessillya mengusap pipi Geovani dengan santainya dan melanjutkan langkahnya meninggalkan kelas.

"Aaaaaaaa."

Jerit Geovani tak terkontrol, untuk pertama kalinya ada yang berani mempermalukan dirinya seperti itu.

"Kurang ajar, gue bunuh juga itu cewek."

Geovani hendak menyusul Cessillya tapi Leon menahannya agar tetap diam ditempatnya.