Kevin menyingkap poni Yasmin yang menghalangi matanya, Kevin selalu terpaku dengan hal itu.
"Tadi mau dipotong tapi gak jadi."
Yasmin merapikan rambutnya, Kevin tersenyum tanpa berkata apa pun.
"Aku mau tahu, Leon ngelakuin apa sampai bisa membuat semuanya diam tentang aku sama kamu ?"
"Aku juga gak tahu, lagian Leon memang gitu, dia bisa ngelakuin apa saja yang dia mau."
Yasmin mengangkat kedua alisnya dan kembali meminum air digelas yang dipegangnya.
"Yas, Besok ada acara ?"
"Ada."
"Mau kemana ?"
"Mau bantu Sisi, buka warung usahanya."
"Buka warung ?"
"Iya, jadi tanpa aku tahu ternyata Sisi cari tempat sewa untuk buka usaha spaghettinya dan sekarang udah dapat jadi besok mau buka langsung."
"Dimana tempatnya ?"
"Aku juga gak tahu, makanya aku tidur disini dan kebetulan juga kamu nyuruh aku kesini padahal aku sudah disini dari siang."
Kevin mengangguk dan terdiam untuk menikmati cemilan didepannya.
Berbeda dengan Kevin dan Yasmin yang tampak akrab, Leon dan Cessillya masih saja bersitegang karena kekesalannya sendiri.
"Sudah sana keluar ah, apaan sih."
Cessillya mendorong Leon agar pergi menjauh dari sampingnya, Leon menggeleng dan tetap duduk tenang meski Cessillya sangat menjengkelkan baginya.
Leon hendak menggoda Cessillya tapi keduluan oleh ponselnya yang tiba-tiba saja berdering, Leon membukanya dan melihat Geovani yang menelponnya.
"Makan tuh, awas ya kalau imbasnya ke aku lagi."
Leon meminta Cessillya diam karena Leon telah menjawab panggilan Geovani.
"Kenapa Van ?"
" .... "
"Gak bisa aku lagi ada urusan dan kayanya masih lama."
" .... "
"Sama Kevin, nanti aku telepon lagi kalau sudah selesai."
Leon menyimpan kembali ponselnya setelah sambungannya dengan Geovani terputus.
"Pulang sana ah, ribet nanti jadinya."
"Ya sudah aku pulang kalau kamu udah bisa baik dan manis sama aku."
"Apaan sih geli banget, dari tadi aku kamu aku kamu mulu."
"Ya sudah sih, aku saja bisa kan manis sama kamu, tapi kenapa kamu gak bisa manis sama aku ?"
"Gak wajib kan ?"
Leon menghembuskan nafasnya prustasi, biasanya Leon tak pernah ingin berada disituasi ribet seperti ini tapi entah kenapa Leon merasa semakin penasaran dengan sosok Cessillya.
"Yasmin mana lagi ah, bikin kesal aja semuanya."
"Sisi lagi sama Kevin, biarkan saja mereka lagi mesra-mesraan."
"Apaan mesra-mesraan."
Leon mengedipkan sebelah matanya saat Cessillya berbalik menghadapnya.
"Apa maksudnya ?"
"Gak ada, biarkan saja mereka lagi pendekatan."
Cessillya mendecak kesal, betapa jengkelnya Cessillya dengan kebaradaan Leon disampingnya saat ini.
"Bisa gak sih gak usah galak-galak ?"
"Yang galak duluan siapa, ngaca."
"Ya kan sudah minta maaf siapa suruh gak dimaafin."
"Bodo amat."
"Kenapa sih kalian ribut saja."
Tanya Yasmin yang ternyata turut masuk bersama Kevin, keduanya duduk gabung dengan Cessillya dan Leon.
"Tuh teman kamu marah-marah mulu."
Yasmin mengangkat kedua alisnya mendengar Leon mengucapkan kata kamu padanya.
"Bilangin Yas, kalau ada orang minta maaf itu harus dimaafkan itu baru bisa disebut baik hati dan tidak sombong."
"Bersikap sombong sama orang sombong itu gak apa-apa, justru wajib."
Cessillya langsung menjawab sendiri ucapan Leon tanpa harus Yasmin yang menjawab.
"Tuh kan, lihat kan ?"
Cessillya mendelik tak peduli dan kembali menonton TV yang sejak tadi malah menambah pusing kepalanya karena tak bisa fokus dengan ceritanya.
"Sudahlah Sisi, baikan saja lagian kan gak baik marahan terlalu lama."
"Bodo amat gak kenal juga."
"Ya sudah kalau gitu kenalan dong, aku Leon, kamu siapa ?
Cessillya tersenyum kesal dengan semua hal menyangkut Leon, Cessillya berbalik dan memukul Leon berkali-kali untuk meluapkan kekesalannya sejak kedatangan Leon.
Leon bangkit dan berusaha menghindari pukulan Cessillya yang terus mengikutinya.
Leon yang asal melangkah tak sengaja menabrak tembok rumah Cessillya dan membuatnya terjatuh.
"Aaaah ...."
"Leon."
Cessillya menganga melihat Leon yang terbaring tak bergerak dilantai, Cessillya melirik Yasmin dan Kevin yang langsung menghapiri dirinya.
"Sisi."
"Bagaimana ini, aduh aku gak sengaja."
"Lo gimana sih, tanggung jawab."
Cessillya panik sendiri dan lantas jongkok, menepuk pipi Leon agar segera sadar.
"Gimana ini, gak mau bangun juga."
"Angkat coba angkat, ayo Kevin bantuin."
Ketiganya bersamaan mengangkat tubuh Leon ke kursi, Cessillya langsung duduk agar Leon bisa berabring dipangkuannya.
Cessillya sangat panik, begitu juga dengan Yasmin tapi tidak dengan Kevin karena Kevin tahu itu hanyalah sandiwara Leon.
"Gimana ini Yas .... bangun dong Leon aku gak sengaja."
Cessillya terus saja menepuk kedua pipi Leon agar bisa cepat sadar, tapi nihil Leon masih saja tak menunjukan pergerakan apa pun.
"Aahh, gimana ini aduh aku gak ngerti."
"Kita bawa ke dokter saja Si, ayo."
"Ya sudah ayo, cepat bawa ini ayo."
"Ayo bantu."
"Jangan dulu pakai itu saja dulu coba, pakai minyak kayu putih siapa tahu mempan."
Yasmin langsung berlalu tanpa berbicara lagi, Yasmin membawakan sebotol minyak kayu putih dan memberikannya pada Cessillya.
"Ayo dong bangun, lemah banget kaya gitu doang pingsan."
Ucap Cessillya sambil mendekatkan minyak ditangannya ke hidung Leon.
"Bangun, Leon bangun, aaah gimana ini aku takut dituntut sama keluarganya."
Kevin menahan tawa akibat ucapan Cessillya, Yasmin yang menyadari itu langsung memukul Kevin dengan kesal.
"Apa .... gimana ya .... coba itu ...."
Kevin gelapan setelah mendapat pukulan dari Yasmin.
"Gimana ini, udah bawa ke dokter saja, aku ada uang kok buat bayarnya."
Cessillya tak bisa berfikir jernih, akibat keseringan nonton sinetron yang menayangkan kecelakaan seperti itu akhirnya dijebloskan ke penjara.
"Siram saja Si."
"Siram .... iya iya siram .... air panas sekalian biar langsung sadar."
Yasmin mengernyit dengan jawaban Cessillya yang tak masuk di otaknya.
"Bunuh saja sekalian, ambil golok atau gak gergaji, potong tuh lehernya."
Kevin berkata dengan lantang, mendengar hal itu Yasmin kembali memukul Kevin lebih keras lagi.
"Sakit Yas."
"Makanya, jaga tuh mulut."
"Lagian disiram air panas, tanggung kan ya sudah bunuh saja."
"Iiih diam gak."
Bentak Cessillya yang tak mendapat hasil dari keributan di depannya.
"Gimana dong Si ?"
"Iih gimana sih malah tanya, aku juga gak tahu."
"Gimana ini, Kevin kamu ini, teman kamu celaka kok tenang-tenang saja sih."
"Ya aku harus gimana, aku juga gak tahu Yas, gak ngerti."
"Ya apa kek, cari solusi apa gitu."
"Ya apa ?"
"Malah balik tanya."
"ya kan aku juga gak tahu, sudah jelas kan, aku gak tahu harus gimana sekarang."
"Ah kamu ini, fikir ih ini harus gimana."
"Leon bangun dong aduh, aku minta maaf aku gak sengaja, ayo bangun jangan kelamaan pingsannya."
"Kasih nafas buatan, itu pasti manjur."
"Apa ?!?!?!"
Cessillya dan Yasmin kompak menatap Kevin gara-gara kalimatnya itu.