Mecca telah keluar menemui Fathur, begitupun orang tuanya dan Reval yang juga keluar.
"Halo, om, tante," sapa Fathur menyalami Hasan dan Reina.
"Halo juga. Lama kita tidak berjumpa, ya, Fathur. Eh? Kamu juga pakai jas yang sama dengan Mecca, ya?" tanya Reina.
"Iya, bun. Fathur juga ikut mewakili sekolah untuk olimpiade kayak aku, bedanya dia mata pelajaran fisika," jawab Mecca.
"Wah! Bunda nggak nyangka Fathur juga siswa berprestasi, itu berarti Mecca dan Fathur punya kesamaan dan kecocokan," ucap Reina.
Fathur tertawa mendengarnya, seraya menatap Mecca yang tersenyum malu-malu.
"Tante bisa aja, doain aja, tan. Semoga aku bisa bareng-bareng terus sama putri tante yang cantik ini," ucap Fathur.
"Ish! Apaan sih lo, Far," ucap Mecca kesal karena Fathur sempat saja menggodanya.
"Saya dan bundanya Mecca pasti doakan kalian, semoga terus sama-sama, ya. Kalau bisa nanti sampai nikah," sahut Hasan.
"Papa! Ish, kenapa malah ikut-ikutan kayak Fathur sih!" teriak Mecca kesal.