Belum ada pembicaraan yang dimulai, keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Tetapi untuk pandangan Fathur hanya terus memandangi wajah Mecca.
"Ca." Fathur perlahan turun dari tempat tidurnya, berjalan mendekat ke arah Mecca.
"Diam di tempat lo!" titah Mecca.
Al hasil, Fathur akhirnya diam di tempatnya. Melihat perempuan yang sangat dicintainya enggan menatapnya, benar-benar membuat Fathur semakin merasa bersalah.
"Kenapa lo melukai diri lo sendiri, Far?" tanya Mecca mengangkat wajahnya menatap Fathur.
Fathur membalas tatapan Mecca, terlihat gumpalan air mata yang Mecca tahan. Hingga pada akhirnya Fathur tak kuat menahan dirinya untuk tetap di tempatnya.
Lelaki itu langsung memeluk Mecca. Ia tak peduli Mecca memberi penolakan ataupun marah padanya, karena Fathur tak bisa menahan pertahanan diri lagi untuk tidak merasa cemas atas apa yang terjadi pada Mecca.