Perjalanan pulang setelah dari pemakaman. Mecca dan Reval memutuskan berhenti di sebuah warung bakso untuk mengisi perut mereka.
Reval menatap sekilas adiknya yang wajahnya sudah tak seceria sebelumnya. Ia jadi berpikir bagaimana mengembalikan keceriaan Mecca yang dulu.
"Jangan kembali murung lagi, Ca," ucap Reval.
Aktivitas makan Mecca terhenti, menatap Reval yang tengah menatapnya.
"Kan gue udah bilang tadi itu hanya topeng yang harus gue tunjukkin ke papa jika gue baik-baik aja," sahut Mecca melanjutkan makannya.
"Tapi nyatanya malah sebaliknyakan?" tanya Reval.
Mecca menghela napas kasar, menatap sinis Reval. "Lo peduli sama gue apapun yang gue rasain?" tanyanya.
Reval bergerak menggenggam tangan dengan tatapan serius. "Iya. Apapun semua tentang lo gue peduli karena gue ini kaka lo, Ca."
Mecca menarik tangannya dengan cepat, melanjutkan makannya. Sampai hpnya tiba-tiba berbunyi dari nomor yang tidak di kenal.
"Siapa?" gumam Mecca, Reval pun ikut melihat.