Pencahayaan ruangan yang cukup terang, dengan beberapa orang yang tengah duduk, tetapi suasana terasa menegangkan.
"Sejak kapan kalian berpacaran? Kenapa kamu tidak memberitahu bunda, Ca?"
Wajah yang sebelumnya tertunduk, perlahan terangkat menatap sang bunda, tetapi tangannya digenggam erat oleh Fathur, seperti menyalurkan energi untuk tetap mengontrol emosinya.
"Tepat di hari bunda menikah!" jawab Mecca dengan cepat.
"Dan aku gak mau beritahu lebih jauh, karena ada orang asing di sini!" lanjutnya.
"MECCA!" bentak Reina.
"Apa, bun? Mau ngebela orang asing itu di bandingkan aku? Keknya emang bunda udah gak peduli sama aku!" ucap Mecca dengan mata memerahnya.
Reina semakin emosi, namun Hasan berusaha menenangkan. Pria itu berusaha mengerti situasi, di mana antara anak dan seorang ibu tengah bertengkar.
Situasi semakin menegangkan saat Reina kembali bersuara sambil menunjuk Fathur.