"Gue gak mau kehilangan ataupun pisah sama lo, Ca. Plis! Jangan lelah untuk setiap masalah yang menimpa hubungan kita dan memilih jalan berpisah untuk penyelesaian masalah yang padahal hanya untuk menghindar," ucap Fathur mengeratkan pelukannya.
Yah, Fathur mengucapkan itu dengan nada ketakuan. Seperti dirinyalah yang takut kehilangan Mecca ataupun perpisahan yang pada akhirnya menjadi jalan luka yang tiada akhir, dan penyebabnya adalah Falisha.
"Sebenarnya lo takut gak sih kehilangan gue, Far?" tanya Mecca dengan posisi mereka yang masih memeluk.
"Takut, sangat takut. Gue gak pernah ingin ada kata kehilangan ataupun perpisahan, Ca. Karena Mecca Agustinar hanyalah milik Fathur Argantara." Pelukan keduanya melerai, tetapi Mecca menatap mata lelaki di hadapannya mencari apakah ada kebohongan di matanya.
"Tapi kenapa lo lebih mendahulukan Falisha ketimbang gue yang jelas-jelas terluka?" Mecca kembali mengajukan pertanyaan, tetapi kali membuat Fathur bungkam.