"Tapi Radit bilang …" Aku tidak meneruskan melihat wajah masam Bian. Laki-laki itu kalau sudah marah cukup menakutkan. Benar yang dikatakan oleh Rey. Bian pura-pura mengelak padahal aslinya memang seperti itu.
"Udah lama kamu enggak kenal sama dia?" Bian memberikan tanya dengan wajah masamnya.
"Enggak terlalu lama, sih. Baru sebulan yang lalulah. Enggak sengaja ketemu pas aku nyisip kelas." Bian menganggukkan kepalanya.
"Bagus. Jangan terlalu dekat dengan dia." Bian memberikan peringatan.
"Kenapa?"
"Dia tidak sesuci kelihatannya. Radit itu tidak jauh berbeda dari ibunya. Apalagi setelah tahu kalau kamu pacar aku. dia bisa saja …"
"Bisa saja, Bi? Jangan terlalu berlebihan."
"Pokoknya jangan lanjutin pertemanan kamu sama dia, Mith! Please!" Bian memberikan tampang memelasnya yang tidak bisa kubantah lagi.
Aku menarik nafas. "Toh enggak temanan juga. Cuma kenal aja."
Bian POV