Candy tidak menjawab. Melanjutkan langkahnya. "Saya permisi, Bu!" Lebih baik dia segera mungkin pergi dari sana daripada mendengarkan curhatan panjang Bu Daster tersebut. Meskipun di dalam angkot Candy merenungi ucapan Bu Daster tersebut dan mengakui wanita itu ada benarnya.
Tidak heran Bu Daster sering berisik mengomel sana sini pada suami dan anak-anaknya. Tidak mudah menjadi ibu rumah tangga dengan rutinitas membosankan yang tidak pernah ada habisnya tersebut. terlebih lagi dia juga mengatakan jarang membersihkan dirinya.
Candy menarik nafasnya. Semakin lama hidup di kontrakan Haji Anwar tersebut semakin banyak Candy mensyukuri apa yang dia miliki saat ini.
***
"Loe mau gue bantuin?" Airistia menghampirinya. Menawarkan bantuan dengan wajah manisnya pada Annastasya. Perempuan itu menggelengkan kepalanya.
"Nggak deh. Ntar tulisan gue beda, hukuman ditambah lagi. Udah hampir selesai kok!" ujarnya tersenyum memperlihatkan lima lembar lagi kertas yang akan dikerjakannya.