Rey sedari tadi lebih banyak diam. Laki-laki itu bahkan menghembuskan asap rokoknya. Rey memang perokok aktif tapi laki-laki itu tidak pernah mengjabiskan lebih dari tiga batang perharinya. Tapi malam ini Rey terus terusan menghisapnya entah yang keberapa. Rey sedang dalam masalah berat Chua tahu itu.
Wajah Rey saja sudah menunjukkan ada suatu hal yang sangat berat yang sedang dipikirkannya. Sesekali laki-laki itu mengusap wajahnya. Berharap masalahnya itu bisa lenyap ketika dia melakukan hal itu. Tapi tidak, pikirannya masih selalu mengawang untuk menemukan solusi secepat mungkin.
Dua jam Chua membiarkan suaminya itu merenung sendiri. Kemudian dia berjalan menghampiri laki-laki yang dicintainya dari tiga tahun empat tahun yang lalu itu. Mengaguminya dalam diam hingga dia hapal betul dengan segala tingkah Rey.
