Matahari bersinar di luaran sana cukup terik membuat senyuman Aliana sedikit mengembang. Padahal hari masih menunjukkan pukul delapan pagi. Aliana membuka jendela kamarnya lebih lebar, membiarkan hangatnya udara masuk ke dalam ruangan tersebut.
Dia kemudian beranjak menuju ruangan pakaiannya. Mencari setelan yang akan digunakannya hari ini. Ini adalah hari pertama pembelajaran semenjak menyandang status sebagai Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta paling bergengsi di kota tersebut. Setelah banyak pertimbangan Aliana tidak jadi sekolah di luar kota. Hal ini dikarenakan ke khawatiran Bunda terhadap kondisinya yang baru saja patah hati beberapa waktu lalu. Dia kadang-kadang masih menangis tiba-tiba jika perasaan rindunya terhadap Ryu sudah terlalu menumpuk.