Anak bungsu Wijaya itu membuka matanya. Menatap Zahwa yang saat itu masih tertidur. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki itu padahal malam sudah semakin larut namun matanya tidak mau terkatup. Tangannya mengusap pelan menatap sang wanita yang telah resmi menjadi istrinya. Setelah tadi terisak-isak dipelukan Zahwa, sekarang pikirannya melAlvarog buana entah kemana.
Hari ini Alvaro melihat perempuan itu tertawa lepas bersama seorang pria. Alvaro tahu laki-laki itu tapi itu bukan masalahnya. Tawa Zahwa, keluwesannya saat berbicara membuat dada Alvaro terasa sesak dan sakit. Dia tidak bisa menahan cemburunya ketika ada pria lain yang mampu membuat Zahwa senyaman itu. Kenyamanan yang selalu Alvaro impikan untuk dilihat dari Zahwa namun bukan Alvaro yang memberikan. Pikiran itu membuatnya sangat sesak.