Zahwa buru-buru memutuskan kontak mata. Pandangannya kembali berfokus pada sang ayah. banyak tanya sebenarnya yang ada dalam benak Zahwa. Kenapa laki-laki itu berada diruangan sana. apa yang dilakukannya. Dan mengapa ayahnya tampak tidak mempermasalahkannya.
Zahwa juga jadi berfikir apa yang sebenarnya yang dia tidak tahu sepanjang pengembaraannya. Berapa cerita hidup keluarganya yang sudah dia lewatkan atau tanpa sadar tidak ingin Zahwa acuhkan. Berapa banyak hal penting dari keluarganya yang Zahwa tidak pedulikan. Semakin Zahwa lihat semakin besar rasa sesal yang ada dalam hatinya.
"Dulu, saat kamu SMA ayah pernah marah sama kamu ketika kamu ketahuan berpacaran dengan nak Alvaro. Ingat? Harusnya ayah dengar dulu penjelasan kamu tanpa menyimpulkan sendiri dengan segala pemikiran ayah. ayah minta maaf sudah merenggut beberapa hal indah masa remaja kamu," sambung ayahnya lagi.
