Bau amis air kolam menyeruak kemana-mana. Hayati hanya bisa diam di tempatnya melihat tingkah bar-bar Naira.
Siska dan Intan saling berpelukan dan ketakutan melihat sorot tajam mata Naira. Hingga Arsyad menarik Naira dalam pelukannya.
"Sudag cukup Sayang. Ayo kita pergi!"bisik Arsyad.
Dia membawa Naira ke dalam mobilnya.
"Mama. Tolong urus Tante Siska dan Intan, sebentar lagi Ayah pulang."ucap Arsyad.
"Arsyad jangan pergi dulu, Kasian Intan. Kamu urus Dia dulu ya? Mama mohon!"pinta Hayati.
"Maaf Ma. Aku mesti menenangkan Naira. aku tidak mau Dia salah paham,"tolak Arsyad.
Dia masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi meninggalkan rumahnya. Dia tidak peduli Intan dan Hayati berteriak memanggil dirinya.
"Atik!" teriak Siska.
Hayati yang tadi mengejar Arsyad kembali pada Siska. Dia menutup hidungnya mendekati Siska dan Intan.
"Tante Hayati. Liatlah kelakuan Naira. Aku nggak terima,Hikss"
Terdengar Intan menangis tersedu-sedu. Dia menyesal mau ikut makan malam dengan Mamanya.
