Jumi kaget dengan ancaman dari putra sulungnya itu. Dia terdiam beberapa saat hingga akhirnya dia menyetujui pernikahan Rijal dan Faiza.
"Baiklah. Tapi dengan syarat Faiza harus tinggal di sini. Tidak boleh tinggal di rumah kalian,"ucap Jumi.
Dia sudah merencanakan sesuatu untuk Faiza. Dia tidak rela jika Rijal cucunya bersanding dengan gadis kampung seperti Faiza.
"Bagaimana Nak? Apa Kau mau membawa Faiza tinggal di sini?"tanya Hayati.
"Baiklah Bu. Jika Nenek memberi syarat demikian. Tapi nggak langsung ya Nek? Setelah satu minggu kita menikah ya?"sahut Rijal.
Jumi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Walaupun hatinya berbicara lain, Dia akan berpura-pura menerima Faiza.
Biarlah waktu akan membuat Faiza jera.
Rijal meninggalkan ruang keluarga menuju ke kamarnya.
Namun Hayati memanggilnya.
"Nak. Masuklah ke kamar Ibu sebentar ada yang ingin Ibu dan Ayah bicarakan,"kata Hayati.
Rijal mengikuti langkah kaki ibunya menuju ke kamar.
Mereka semua duduk di sebuah sofa.