Mukhlis tersenyum sendiri dan Wak Ni pun senang melihat anaknya kembali tersenyum.
"Mak. Nggak rela jika Faiza jatuh ke tangan orang miskin. Kan kasian Faiza mesti kerja jika udah nikah."kata Wak Ni.
"Ya Mak. Aku juga nggak ikhlas. Kecuali jika Rijal itu anak orang kaya dan hidup Faiza terjamin."sahut Mukhlis lagi.
Mereka pun memutuskan untuk menemui keluarga Faiza. Dan mengusulkan agar Rijal ikut tes membaca al quran.
Sementara itu di kamar Faiza. Gadis itu sedang tersenyum sendiri mengingat kebersamaannya dengan Rijal tadi siang.
"Ya Allah. Semoga Bang Rijal adalah jodohku Ya Allah," Faiza berdoa dalam hatinya.
Hingga terdengar suara dering telponnya.
"Lagi ngapain Sayang?"sapa Rijal.
"Lagi mau tidur nih. Baru aja Aku siap solat. Abang ngapain?'jawab Faiza.
"Lagi telponan dengan pacar Abang,"
"Ih Abang ini. Bisa aja,"
"Jangan tersenyum sendiri Fai. Nanti di kira Umi Kamu stress lagi."
Faiza tersenyum mendengar candaan dari kekasihnya.