Faiza sangat kaget mendengar perkataan Rijal di telpon.
Gadis itu langsung berlari kecil membuka pintu kamarnya. Dia mengintip ke luar jendela. Tidak ada siapa-siapa di sana.
"Sayang. Ngapain kamu ngintip-ngintip di luar. Ada hantu lho. Pergi tidur sana,"terdengar suara Rijal di ujung telpon.
"Iihh... Abang ini buat Aku kaget aja. Masak malam-malam mau kemari..buat jantungan Aku aja."sungut Faiza.
Rijal tertawa di ujung telpon karena sudah membuat Faiza panik.
"Sayang kita nanti jam sembilan ke PAUD ibu Aku sebentar ya? Ibu meminta Aku memgambil berkas-berkas murid baru yang memdaftar. Sekolahnya di desa Ujong Blang, kan nggak jauh dari desa Kamu,"kata Rijal.
"Ya baiklah. Selamat malam. Assalamualaikum,"
Tut..
"Waalaikumsalam,"
Rijal mencium ponselnya berulang-ulang. Karena ada foto Faiza di layar ponselnya.
"Ya Allah mudahkan langkah Kami dalam menuju pernikahan ini. Aku sangat mencintainya ya Allah. Tolong jaga dia buatku," Rijal berdoa dalam hatinya.
