Yanti tersenyum mengejek ke arah Nurdin.
"Sudah bosan hidup rupanya Kamu ya? Sejak tadi Aku tau jika Kau bukanlah orang baik,"teriak Yanti.
Dia menunjuk ke wajah Nurdin matanya seakan ingin membunuh Nurdin.
Lelaki itu tersenyum menyeringai ke arah Yanti.
"Jadi kamu tau siapa Aku?"tanya Nurdin.
"Ya Aku tau. Penjahat kelas kakap yang sedang di buron polisi,"jawab Yanti sekenanya.
Mendengar perkataan Yanti. Nyali Nurdin sedikit kecut.
"Kenapa Kamu tau Anak Manis? Aku suka sikap Kamu itu. Sangat menantang, ayolah kita bersenang-senang. Akan Aku beri Kau kepuasan yang tak pernah Kau bayangkan,"kata Nurdin.
"Plak..."
"Plak..."
Dua buah tamparan mendarat di pipi Nurdin.
"Kau pikir Aku seorang pelacur Hah? Seenak jidat Kau ajak kemana-mana?"sentak Yanti.
Nurdin begitu kaget demgan tamparan yang mendarat di pipinya.
Sakit dan perih itulah yang Dia rasa.
"Ternyata Dia bukan gadis biasa, tamparannya saja begitu sakit,"gumam Nurdin.
Yanti menatap nyalang ke arah Nurdin.
