Mendapat pertanyaan seperti itu apalagi tatapan yang sangat tajam dari Kenicth, kakek itu menelan salivanya dengan susah payah. Terdiam dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat ternyata bukan jalan terbaik untuk mengatasi masalah yang sepertinya mulai datang di kehidupan kakek tua itu.
"Kek, jawab dan jelaskan!" Perintah itu begitu sarkas terdengar di telinga Firdaus. Kakek tua itu sempat kebingungan mau menjawab apa dan menjelaskan semua dari mana.
Sebuah media eletronik tiba-tiba menayangkan profil tentang dirinya di masa lalu yang menyebutkan bahwa dirinya adalah pembunuh dari ketiga anak angkatnya dengan cara yang keji demi mendapatkan harta karu yang sudah ditemukan oleh ketiga anaknya tersebut.
Alangkah pedasnya komentar sebagian masyarakat yang menyebut dirinya adalah manusia berhati iblis yang tak punya hati nurani. dan sudah seharusnya dihukum seumur hidup atau atau kalau perlu dihukum mati saja.