"Akh, Sayang!" Bersamaan mereka pagi itu menjeritkan sesuatu yang membuat membuat seisi kamar itu membaur dengan aroma khas dari penyatuan tubuh mereka. Sea tampak menerbitkan senyum kepuasan yang membuat Banin sangat bahagia. Senyum kemenangan pun diterbitkan olehnya. Membuat sebuah fenomena kehidupan mereka semakin indah.
"Apa kamu baru memenangkan undian, Sayang?" tanya Banin sambil membelai dada gadis itu. Banin yang tak pernah bosan dengan semua tubuh Sea yang selalu dia gilai dan membuatnya selalu mencandu gadis itu. Wanita satu-satunya yang bisa dia sentuh dan bisa menyentuhnya itu sudah mengubah kehidupan Banin menjadi penuh warna
Sea hanya tersenyum lantas mencium bibir sensual milik Banin dan menyesapnya sebentar.
"Aku sudah menemukan kakak yang dulu satu panti denganku," ucap Sea sambil membelai dada bidang milik kekasihnya. Seketika Banin mengerjab liar. Menatap nanar ke arah wajah kekasihnya.