Tok tok
Suara ketukan pintik membuat tubuh Eudtie kembali tehempas dengan napas tersengal. Perempuan itu memegangi lehernya yang terasa sangat sakit sekali seperti di cengkram dan mengusap pelipisnya.
Seperti berhalusinasi dan bermimpi. Rasanya sama dan memang sangat menyakitkan bahkan menakutkan. Untuk pertama kali dalam seumur hidupnya dia merasa sangat ketakutan akan keberadaan Edreana atau Sea. Kejayaan yang saat ini sedang dia dapatkan.
Eudrie bangkit dari duduknya dan merapikan penampilannya yang tiba-tiba brrantakan lalu menuju pintu dan membukanya. Seorang pria seumuran diatasnya beberapa tahun sudah berdiri dan mengangguk kepadanya.
Lalu mereka masuk ke dalam apartemen dam duduk berhadapan.
"Bagaimana, apa sudah ada jalan keluar dari permasalahan ini?" tanya Eudrie sambil menatap pria yang tak lain pengacaranya itu.