Briyan dengan cepat membuka pintu apartemennya. Tubuhnya seketika membeku melihat siapa yang sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Dengan susah payah dia menelan salivanya bahkan untuk membuka mulutnya pun dia tak mampu. Hanya matanya nanar menatap sosok yang sudah menatapnya dengan pandangan dingin itu.
"Cla-ra," desisnya sambil tergagap. Tubuhnya terhuyung seketika melihat tubuh kecil berisi itu sudah melewati tubuhnya dan masuk ke dalam apartemennya. Briyan mencoba menenangkan situasi hatinya dari keterkejutannya. Dia tidak mau Clara menguasai pikiran dan hidupnya. Bahkan di apartemennya sendiri.
"Clara, kamu tahu dari mana aku tinggal di sini?" tanyanya setelah dia bisa menguasai lagi keadaan. Kakinya masih belum juga menyusul tubuh Clara yang tak lain Eudrie itu masuk ke dalam apartemen. Eudrie hanya tersenyum sinis ketika dia mendengar pertanyaan itu dari Briyan.