Chereads / HAIL EXISTENCE : The Barthes Church Of Durkheim / Chapter 16 - Ingatan dan Takdir Yang Tertulis

Chapter 16 - Ingatan dan Takdir Yang Tertulis

Kini cerita di mulai kembali dari Lumen Palmer yang terbawa arus dunia lain yang mengasingkannya.

Dia yang berusaha untuk selalu mengingat dan mencari tahu siapa sebenarnya sebelum ia terseret ke dunianya yang sekarang.

"Lum... Luumm.. Lumen, kau tidak apa-apa!?? "

kata Gideon cemas.

"Eegghh.. aaaa, aku dimana ini, eemm kenapa aku terbaring disini?? "

jawab Lumen bingung.

"Kemarin kau tidak sadarkan diri, di BAR dan setelah agak tenang, aku bawa kemari"

kata Gideon.

"Kepala ku, terasa amat berat sekali.. pussingg!!? "

balas Lumen.

"Sudah sudah, kau jangan paksakan dirimu, lebih baik kau beristirahat lah! "

kata Gideon.

"Eemm... mungkin kau benar, Tapi!??"

balas Lumen.

"Tapi apa, sudahlah pergunakan untuk beristirahat, agar energi mu lekas pulih!! "

kata Gideon.

"Aku, eemm akuu!?? "

balas Lumen.

"Lum, aku mohon jangan memaksakan diri.. Aku tahu bagaimana kamu sekarang, setidaknya kau ikuti dulu kata-kata ku, dan itu juga untuk kesehatanmu kan!? "

kata Gideon.

"Iyy iyyaa baiklah, eemm maafkan aku!?? "

balas Lumen bingung.

Selang beberapa waktu kemudian, datanglah Ibu guru cantik super sexy yang mendengar jika Lumen tidak sadarkan diri.

Dan ia berniat untuk mengetahui kabarnya dan menanyakan tentang apa yang terjadi sebenarnya.

"Permisi, permisi.. maaf apa ada orang di dalam, permisi..!?"

kata Gracias memanggil-manggil.

"Iya, sebentaarrr... yaa! "

saut Gideon.

"Maaf Master, apa Master Lumen disini!?? "

kata Gracias.

"Iya benar, mari silahkan masuk! "

balas Gideon.

"Terimakasih sebelumnya, maaf sebenarnya apa yang terjadi, Saya dengar-dengar kemarin sempat terjadi keributan di BAR, benarkah!?? "

kata Gracias.

"Ahh, cuman persoalan sepele bukan apa-apa kok.. hehe!? "

balas Gideon.

"Benarkah begitu, oh maaf jika mungkin saya salah dengar!? "

kata Gracias.

"Eehh, iya iya tidak apa-apa!??"

balas Gideon.

"Sekarang bagaimana kondisi Master Lumen, apakah dia benar baik-baik saja!? "

kata Gracias.

"Iya, saya rasa dia baik-baik saja, mungkin agak sedikit shock!"

balas Gideon.

"Haahh, kenapa.. kenapa memangnya, shock!? Shock kenapa Gide, gide!?? "

kata Gracias.

"Adduhh, ituu apaa gakk.. iyaa, karena mungkin dia terlalu banyak minum mungkin, kemarin itu iyaa ehhehe..!?? "

balas Gideon.

(Sial kenapa aku malah mengatakannya, jangan bilang terus dia menuntutku untuk mengajak bicara kebenarannya, haaduuhh!!?)

gumam Gideon dalam hati.

"Gide, ku mohon.. katakan yang sebenarnya apa yang terjadi dengannya, apa kamu mencoba menutupinya dariku Gide!?? "

kata Gracias.

"Tidak ada yang perlu di tutup tutupi, lagian apa yang aku katakan memang seperti itu adanya!? "

balas Gideon.

"Jika memang demikian, ijinkan aku untuk menemuinya Gide!? "

kata Gracias.

"Ikutlah denganku! "

balas Gideon.

Kemudia Gideon mengajak Gracias untuk menemui Lumen yang tengah terbaring lemah disana.

Apa yang Gracias dapati, hanya pilu dan kesedihan saat mengetahui Lumen sedang tidak sadarkan diri.

"Lum, luumm kenapa lum sebenarnya apa yang kamu alami? Mengapa jadi seperti ini!? Gide, katakan padaku apa yang sebenarnya menimpa Lumen, Gide!!? "

kata Gracias sedih.

"Ya begitulah, keadaannya sekarang, dan aku belum bisa mengatakan semuanya padamu. "

balas Gideon.

"Ku mohon Gide, jangan buat aku semakin khawatir!!? "

kata Gracias.

Mendengar, semua kesedihan yang di rasa Gracias, Gide pun sedikit tidak enak dan memalingkan muka sejenak.

(Apa aku harus, menceritakan ini padanya tentang ingatannya itu!??)

gumam Gideon dalam hati.

"Gide, aku mohon.. Tolong Gide, katakan apa yang sebenarnya terjadi!?? "

kata Gracias.

Gideon semakin tidak tega melihat isak tangis dan rengekan Gracias yang semakin memilukan.

"Baiklah, semua berawal dari pertama kali saat aku menemukannya menjadi salah satu orang yang terpilih! "

kata Gideon.

"Orang yang terpilih.. apa maksudnya !?"

balas Gracias.

"Jadi, beginilah cerita sebenarnya! "

Awal yang begitu tidak aku percaya, dan aku mendapati sesosok bayangan dari kejauhan yang membuatku penasaran, dengan sedikit curiga.

kata Gideon mulai bercerita.

(Sosok apakah itu, sepertinya itu sosok manusia apa yang harus aku lakukan, haruskah aku mendekatinya aahh tidak tidak!??)

gumam Gideon dalam hati.

Dengan memberanikan diri, Gideon pun mendekatinya, seolah ingin membuktikan jika benar dia menampakan cahaya saat di dedakit, pasti dia benar-benar merupakan seseorang yang terpilih untuk mengemban tugas di dunia barunya.

Dan benar saja, dia begitu menyilaukan dengan sedikit garis hitam tipis tipis yang ikut menyinari dirinya, seperti berbeda dengan aura sihir yang di miliki seseorang terhebat sekalipun di desa.

Dengan takjub terheran-heran Gide pun berteriak memanggilnya.

"Master Maasterrr, sedang apa kau disini.. Kenapa kau duduk duduk sendirian!?? "

kata Gideon.

"Eemm Master, siapa yang kau panggil mungkin kau salah orang!?? "

balas Lumen bingung.

"Iiyyaa iya maaf, Master sebenarnya apa yang terjadi!? "

kata Gideon.

"Sudah ku bilang, aku bukan master dan sebutan apa itu? Sebelumnya seperti pernah dengar. Tapu entah dimana ya, aku tidak ingat sama sekali!?? "

balas Lumen.

"Sekali lagi maaf, apa aku boleh tahu siapa namamu!?? "

kata Gideon.

"Nama ku!?? Eemm itu, eegghh LUUUMM!! "

balas Lumen terbata-bata.

"Lum!?? Lumen!!? " benarkah itu!!

kata Gideon kaget.

"Eeghh iyaa, apa yaa aku sama sekali tidak mengingatnya, sebenarnya dimana aku ini? Jika tidak aku tadi sepertinya lagi asik bermain dengan beberapa orang, tapi seketika aku lupa!?? "

balas Lumen.

(Tidak salah lagi, dia adalah orang keturunan dari BLACK WIZARDS sekelompok penyihir yang terlibat dalam pembangunan desa dan sekolah sekolah sihir besar yang ada sekarang)

gumam Gideon dalam hati.

Tidak membuang buang waktu, akhirnya Gide mengajaknya pergi dan memperkenalkan tempat baru yang mungkin masih asing bagi Lumen.

"Master, sekarang ikutlah denganku, aku ingin menunjukan sesuatu padamu! "

kata Gideon.

"Kan, sudah ku bilang aku bukan master!?? "

balas Lumen.

"Hheehe, iyaa iya aku minta maaf.. Ya baiklah Lum, ikutlah denganku! "

Kemudian, Lumen diajaknya terbang menggunakan sapu terbang kendaraan utama bagi para penyihir anggrek.

"Jadi kurang lebih begitulah cerita itu bermula, dan maaf aku belum bisa mengatakan terlalu jauh padamu, mungkin itu saja! "

kata Gideon.

"Terimakasih Gide, berkatmu aku jadi sedikit lega.. Mendengar apa yang kau ceritakan barusan! "

balas Gracias.

(Ternyata, dugaanku benar Lum bukan warga asli desa ini.. Tetapi yang membuatku merasa lain, saat aku mendapati dia adalah keturunan dari para petinggi BLACK WIZARDS di desa ini, jadi seperti itu! Hheemm! ")

gumam Gracias dalam hati.

"Kau kenapa, apa ada yang kurang jelas dari yang sudah aku ceritakan tadi!?? "

kata Gideon.

"Eehh ennnggak kok gakk, sudah jelah iya iyaa jelaslah, maaf maaf Gide aku malah jadi ngelamun gini. Hhehe!?? "

balas Gracias.

(Aneh, apa yang sebenarnya dia pikirkan!??)

gumam Gideon dalam hati.

Dari sini, kira-kira apa yang Gracias pikirkan dan apakah dia memiliki maksud lain, dengan semua cerita dan saat mengetahui bahwa Lumen adalah keturunan bangsa penyihir kuno Ancient The Black Wizards!