Libur akhir pekan sudah datang setiap murid pasti sudah mempunyai rencananya masing-masing. Termasuk Nao yang ingin sabtu malamnya dihabiskan dengan menonton film dibioskop mall terdekat.
Jumat malamnya Nao memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan apapun hanya ingin sekedar mendengarkan musik dan rebahan di kamarnya.
Suara notifikasi pesan Whatsapp terdengar, Nao yang kala itu sedang menonton film di laptopnya.
"Ada film bagus apa nih?" isi pesan yang masuk, tidak lain dan tidak bukan dari Rei.
"ETERNALS!!!!!!" jawab Nao cepat mengingat rencananya ingin menonton film dibioskop besok langsung akan terealisasikan.
"Yuk besok nonton. Rencananya sih mau nonton itu sama Daniel, Adam. Tapi kalo lu mau itu juga gapapa" jawab Rei dengan cepat.
"IHH?!! Gapapa bener? Kalo gak nonton yang lain aja dulu"
"Nggak, besok ya di Plaza Indonesia. See you" jawab Rei dengan cepat.
Besok adalah kali pertama mereka pergi berdua ke mall rasanya mungkin sangat campur aduk, Nao yang hari itu hanya ingin bermalas-malasan diatas kasurnya sekarang sedang repot memilih baju yang pantas untuk dipakai besok. Baju yang ada dilemarinya ia coba untuk mix and match hingga tidak sadar tumpukan baju yang berawal dari satu dua sekarang menjadi tumpukan gunung baju.
Nao memotret dirinya dicermin memperlihatkan tiap baju yang ia coba.
"Bagus ga? Gue bingung besok mau yang girly atau yang casual" ucap Nao di grup yang isinya hanya Eren dan Aldo tidak lupa disertai dengan foto dicermin.
"IHHHH!!! MAU KEMANAA?!!" jawab Eren beberapa detik setelah ia mengirimkan pesan.
"Tebak gue mau kemana?!"
"AAAAA!!!!!!"
"Dih mau kemana lu?" balas Aldo yang tidak mengetahui konteks dan maksud pesan dari Nao.
"Jalan sama Rei"
"AAAA? Like seriously? Kemana?"
"Jiakhhhh, jangan sampe di phpin hahah" Aldo membalas dengan banyak emoticon tertawa.
"Ih apasihh, liat aja besok gue bikin story di Ig lo jangan komen komen" begitu jawab Nao.
"Bagus yang girly aja sih" jawab Eren
"Secara image lo di sekolah kan cewe-cewe pendiem hahaha"
"Duh jadi bingung. Bentar deh gue mau mix and match lagi" Nao membalas dengan emoticon tertawa dan love.
Sampai akhirnya jam 23.00 WIB Nao selesai memilih baju yang cocok untuk pergi besok. Ia memilih menggunakan dress hitam dengan cardigan abu-abu dan memakai sepatu Vans kesukaanya.
Sementara disisi lain Rei yang sedang asyik bermain Play Station tiba-tiba teringat untuk mengabari temannya besok pergi dengan Nao.
"Finally. Besok nge-date bareng sama Nao" Rei mengirim pesan ke grup yang tentu saja isinya hanya Adam dan Daniel.
Grup yang tadinya sepi sekarang ramai karena kedua sahabatnya kaget membaca pesan tersebut, Rei yang belum menceritakan apa-apa langsung saja to the point.
"Hah?! Serius lo?! Nao yang anak X-IPA 1 kan? Anak osis?!" jawab Daniel.
"IH! mantap sekali teman kita yang satu ini" ujar Adam dengan pesan penuh emoticon.
"Jalan kemana bro?"
"Biasa PIM situ, nonton Eternals. Gue duluan yeeee,,, haha" balas Rei dengan bercanda.
* * *
"Gue otw rumah lu ya" Rei yang sudah bersiap langung mengabari Nao melalui pesan whatsapp.
Nao yang melihat pesan masuk melalui notifikasi langung bergegas untuk dandan dan merapihkan bajunya, sekitar setengah jam kemudian ada suara klakson motor terdengar dari luar pagar rumah.
Tin Tin Tin
Suara telpon masuk berbunyi terlihat jelas nama Rei sedang menelponnya, Nao yang masih mekai lipstick langsung mempercepat pergerakannya.
"Nao,, kayaknya ada teman kamu deh didepan" ujar Mamahnya.
"Iya sebentar mah. Dikit lagi keluar" teriak Nao dari dalam kamarnya.
"Ayo sini nak masuk dulu,, Nao suka lama kalau dandan. Mau minum apa?"
"Eh,, iya tante boleh. Minum apa aja" jawab Rei pelan.
Tidak lama saat Mamahnya menawarkan minum Nao keluar dan langsung mengajak Rei segera pergi dari rumahnya.
"Ayo langsung aja pergi. Nanti filmnya keburu mulai" Nao mengajak Rei dan menarik tangannya seolah tidak memperbolehkan Rei bercengkrama dengan Mamahnya karena pasti akan banyak pertanyaan yang akan menghampirinya.
Motor melaju dengan kecepatan yang sedang dilihatnya pemandangan perjalanan dan kemacetan Jakarta yang menemaninya berdua. Hari itu cuaca sangat bersahabat tidak terlalu panas ataupun hujan, seolah mengetahui ada dua insan yang akan segera menyelenggarakan kencan berdua.
Sesampainya di Mall karena hari itu adalah hari Sabtu jadi sangat penuh dan dipenuhi oleh keluarga serta anak-anaknya untuk sekadar mencari hiburan.
"Beli minum dulu yuk. Starbucks kali ya" ucap Nao.
"Nggak expect akan serame ini" jawab Rei dengan berjalan pelan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu di coffe shop karena film yang mereka pilih mulai pukul 15.30 WIB, sambil membunuh waktu mereka mengobrol dengan topik yang tidak ada arahnya.
Nao memilih tempat duduk pas disebelah kaca dimana mata akan melihat langsung orang yang sedang berlalu lalang. Nao memesan macchiato karena tidak suka kopi pahit, macchiato adalah salah satu kopi kesukaan Nao karena ia tetap bisa menikmati kopi dengan campuran susu didalamnya.
Berbeda dengan Rei ia memilih menu kopi flat white yaitu espresso yang terdiri dari microfoam hasil dari steamed milk busa susunya yang lembut merupakan ciri khas dari kopi ini dan tidak lupa ada ukiran diatasnya.
"Kalah rame pasar sama ini Mall haha" ucap Rei sambil menyeruput kopinya.
"Iya, nyesel ya nonton hari sabtu?" ujar Nao dengan memastikan Rei tidak menyesal mengajak jalan hari ini.
"Enggak kok kan gue yang mau,,, lagian hari ini ga ada acara juga jadi ya gapapa jadi hiburan ngeliatin orang sebanyak ini" jawab Rei dengan santai.
Tidak lama pesanan cemilan sudah datang kentang goreng dan roti bakar yang akan menemani mereka juga.
"Nanti kita mau makan apa?" tanya Rei dengan menatap kedua bola mata yang indah.
"Makan gulai aja yuk. Di blok M" jawab Nao dengan menatap balik tatapan itu.
Jam sudah menunjukan pukul 15.25 WIB yang artinya film di bioskop akan mulai. Mereka bergegas untuk menuju bioskop dan mengantre di depan teather mereka menonton di teather 1, saat menunggu antrean terdengar suara yang memanggil nama Rei.
Rei langsung mencari dimana sumber suara tersebut dan kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, saat ia menoleh ke belakang terlihat perempuan dengan gamis hitamnya dan jilbab berwarna crem sentak Rei langsung terkaget.
"Rei!"
"Eh,,, lo? Apa kabar?!" Rei menyapa seolah sudah mengenal perempuan ini sudah lama dan menjabatkan tangannya.
"Baik, sekarang lu dimana? Sekolah sama rumah lu?"
"Rumah gue masih yang lama, kalo sekarang sekolah di SMA HARAPAN KITA. Kalo lu gimana?" jawab Rei dengan pandangan kedepan karena mengikuti antean.
Nao yang sedang berada disamping Rei merasa canggung dengan perempuan tersebut, pikirannya sudah melayang kemana-mana memikirkan siapa perempuan ini dan kenapa bisa sedekat itu kepada Rei. Namun, Nao tidak mau terlihat seperti manusia yang sedang cemburu mengingat hubungan yang belum jelas kepada Rei.
"Oh gitu. Gue di Bandung sekarang. Eh gue duluan ya" ucap perempuan tersebut dengan melambaikan tangannya kepada Rei.
Baris antrean mereka sudah tepat berada di depan petugas karcis, mereka langsung memberikan kedua karcisnya dan karcispun langsung dirobekan oleh petugas.